CIA Disebut Serang Dermaga Tempat Penyeludupan Narkoba di Venezuela

waktu baca 2 menit

Moskow (KABARIN) - Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) disebut melancarkan serangan drone ke sebuah fasilitas pelabuhan di pesisir Venezuela pada awal bulan ini. Kabar itu dilaporkan CNN pada Senin (29/12), mengutip sejumlah sumber yang mengetahui operasi tersebut.

Menurut laporan itu, serangan yang sebelumnya tidak diumumkan ke publik tersebut menyasar sebuah dermaga terpencil. Pemerintah AS meyakini lokasi itu digunakan kelompok penyelundup narkoba asal Venezuela, Tren de Aragua, untuk menyimpan serta memuat narkoba ke kapal sebelum dikirim ke luar negeri.

CNN menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam serangan itu. Saat drone AS menghantam dermaga, lokasi tersebut dilaporkan dalam kondisi kosong.

Isu serangan ini mencuat setelah Presiden Donald Trump pekan lalu mengklaim militer AS telah menghancurkan sebuah fasilitas utama di Venezuela. Namun, Trump tidak mengungkapkan lokasi maupun target spesifik dari operasi tersebut.

Pada 17 Desember, Trump juga mengambil langkah keras dengan menetapkan pemerintah Venezuela sebagai "organisasi teroris asing". Ia sekaligus mengumumkan blokade penuh terhadap seluruh kapal tanker minyak yang terkena sanksi dan menuju atau keluar dari Venezuela.

Trump menegaskan pemerintahannya tidak akan membiarkan "rezim bermusuhan mengambil minyak, tanah, atau aset lain" yang menurutnya harus "dikembalikan kepada Amerika Serikat."

Selama ini, Amerika Serikat berdalih bahwa kehadiran militernya di kawasan Karibia bertujuan untuk memerangi perdagangan narkoba. Sejak awal September, Trump bahkan telah mengizinkan serangan terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat penyelundupan narkoba di perairan Venezuela.

Pada November, Trump juga menyatakan bahwa masa kepemimpinan Presiden Venezuela Nicolas Maduro akan segera berakhir. Meski begitu, ia menegaskan AS tidak berniat berperang dengan negara tersebut.

Di sisi lain, pemerintah Venezuela menilai langkah-langkah AS sebagai bentuk provokasi yang mengancam stabilitas kawasan. Caracas juga menyebut tindakan itu melanggar perjanjian internasional yang menetapkan Karibia sebagai wilayah bebas militer dan senjata nuklir.

Sumber: SPU

Bagikan

Mungkin Kamu Suka