Satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat tenggelam, sedangkan satu korban lainnya sempat dilakukan pencarian dan kemudian dinyatakan meninggal dunia
Pangandaran (KABARIN) - Dua orang penerjun payung dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kecelakaan saat kegiatan terjun payung di Perairan Laut Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa.
Kepala Kepolisian Resor Pangandaran AKBP Andri Kurniawan membenarkan kedua korban merupakan Rusli, laki-laki kelahiran Medan 7 Oktober 1961, serta Widiasih, kelahiran Bandung 27 Juni 1967, warga Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan medis dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam,” kata Andri.
Ia menjelaskan, kegiatan terjun payung tersebut berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB di wilayah perairan Pangandaran. Tak lama setelah kegiatan dimulai, polisi menerima laporan adanya penerjun yang jatuh di perairan Laut Bojongsalawe.
Mendapat laporan itu, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Satuan Polairud, TNI, tim kesehatan, serta instansi terkait langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan dan pencarian korban. Korban pertama, Rusli, berhasil ditemukan lebih dulu, disusul Widiasih yang sempat dinyatakan hilang.
“Satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat tenggelam, sedangkan satu korban lainnya sempat dilakukan pencarian dan kemudian dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.
Andri menyebut Polres Pangandaran telah melakukan sejumlah langkah penanganan, mulai dari mendatangi tempat kejadian perkara, berkoordinasi dengan lintas instansi, mengevakuasi korban, hingga melakukan pencarian korban bersama Basarnas dan unsur terkait.
Berdasarkan keterangan awal, insiden bermula saat pesawat latih Cessna 185 PK-SRC milik Fly School Ganesha lepas landas dari Bandara Nusawiru sekitar pukul 10.15 WIB dengan membawa lima atlet terjun payung.
Saat berada di ketinggian sekitar 10.000 kaki, terjadi perubahan arah angin yang cukup signifikan. Kondisi tersebut membuat seluruh penerjun kehilangan kendali dan arah pendaratan.
“Akibatnya, tiga penerjun berhasil mendarat darurat di Pantai Bojongsalawe dalam kondisi selamat, sementara dua penerjun lainnya jatuh ke perairan laut,” kata Andri.
Pasca-kejadian ini, kegiatan terjun payung tersebut dihentikan sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Polisi juga menyebut kegiatan Kejuaraan Daerah Provinsi Jawa Barat itu tidak diberitahukan sebelumnya kepada Polres Pangandaran.
Ia pun mengimbau seluruh penyelenggara kegiatan olahraga ekstrem maupun wisata udara agar selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan, serta benar-benar memperhatikan faktor keselamatan dan kondisi cuaca demi mencegah kejadian serupa terulang.
Sumber: ANTARA