Drone Ukraina Diduga Bawa 6 Kg Bahan Peledak, Targetkan Kediaman Putin

waktu baca 2 menit

Moskow (KABARIN) - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali menjadi sorotan setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap temuan terbaru terkait serangan drone yang diarahkan ke wilayah sensitif, termasuk area yang disebut sebagai kediaman Presiden Vladimir Putin.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Rabu, Rusia menyebut salah satu drone Ukraina yang berhasil ditembak jatuh membawa bahan peledak berkekuatan tinggi seberat enam kilogram. Informasi tersebut diperoleh dari hasil analisis puing-puing drone oleh tim militer Rusia.

Melalui sebuah video yang dipublikasikan kementerian, seorang personel militer menjelaskan bahwa drone tersebut merupakan varian Chaklun-V, yang dirancang untuk membawa hulu ledak berdaya ledak tinggi. Temuan ini menambah kekhawatiran akan eskalasi konflik yang kian kompleks, terutama karena target serangan disebut berada di kawasan strategis.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengklaim Ukraina meluncurkan puluhan drone dalam satu malam, tepatnya dari 28 hingga 29 Desember. Dari total 91 drone yang disebutkan, beberapa di antaranya diklaim mengarah ke wilayah Novgorod, lokasi yang disebut-sebut sebagai kawasan kediaman Presiden Rusia.

Meski demikian, pihak Rusia menegaskan seluruh drone tersebut berhasil dicegat sistem pertahanan udara, tanpa menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan berarti. Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk penegasan kemampuan pertahanan negara sekaligus pesan politik ke publik internasional.

Insiden ini kembali menunjukkan bagaimana teknologi drone kini menjadi bagian penting dalam dinamika konflik modern. Bukan hanya sebagai alat militer, tetapi juga simbol tekanan psikologis dan strategi geopolitik di tengah ketegangan yang belum menunjukkan tanda mereda.

Sumber: SPU

Bagikan

Mungkin Kamu Suka