Jakarta (KABARIN) - Pernah gak sih kamu merhatiin kenapa kakek nenek atau orang tua kita yang sudah lansia kadang tingkahnya jadi mirip anak kecil? Mulai dari gampang emosian, gampang lupa, sampai lebih manja. Ternyata, perubahan ini bukan tanpa alasan, lho. Ada banyak faktor psikologis yang melatarbelakangi fenomena ini.
Perubahan fisik dan mental pada lansia itu wajar terjadi. Nah, berikut ini beberapa alasan psikologis yang bikin mereka seringkali bersikap seperti anak-anak.
4 alasan kenapa lansia jadi mirip anak kecil
1. Gampang kesepian
Saat sudah tua, aktivitas mereka makin terbatas. Mau pergi ke mana-mana seringkali harus ditemani. Hal ini bisa bikin mereka merasa kesepian dan bosan. Kadang, mereka jadi "dramatis" atau minta hal-hal aneh biar dapat perhatian dan bisa keluar rumah. Contohnya, minta dibelikan makanan di tempat yang jauh, padahal di dekat rumah juga ada. Mereka cuma butuh hiburan dan interaksi aja, kok.
2. Butuh perhatian lebih
Sama seperti anak kecil yang cari perhatian, lansia juga butuh hal yang sama. Mereka mungkin berpura-pura sakit atau jadi lebih tidak berdaya biar keluarga lebih peduli. Ini bukan berarti mereka berbohong, tapi lebih ke cara mereka mengekspresikan kalau mereka masih ingin merasa penting dan dibutuhkan di dalam keluarga.
3. Emosi mudah berubah
Stabilitas emosi lansia itu seringkali menurun. Gampang marah, gampang sedih, gampang tersinggung. Ini karena kondisi psikis dan fisik mereka yang sudah tidak seprima dulu. Saat emosi mereka tidak terkontrol, yang mereka harapkan hanyalah kasih sayang dan pengertian dari keluarga. Sama seperti anak kecil yang butuh pelukan dan kata-kata menenangkan saat sedang rewel.
4. Merasa kehilangan peran
Dulu, mereka adalah sosok utama di keluarga, sebagai orang tua, atau mungkin kakek dan nenek yang selalu diandalkan. Seiring bertambahnya usia, peran itu pelan-pelan berkurang. Mereka jadi merasa tidak berguna. Perasaan inilah yang bisa memicu mereka bersikap manja, banyak menuntut, atau bahkan mencari kegiatan baru yang bisa membuat mereka merasa penting lagi.
Jadi, penting banget buat kita memahami kondisi ini. Dukung mereka secara emosional, beri perhatian, dan libatkan mereka dalam kegiatan sehari-hari agar mereka tetap merasa dihargai dan punya peran yang berarti.