Jakarta (KABARIN) - Hari Rabu siang, kawasan Patung Kuda Kencana, Jakarta Pusat, berubah jadi lautan massa. Seribuan petani turun ke jalan, datang dari dua aliansi besar: Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI) dan Serikat Petani Indonesia. Mereka kompak menyuarakan keresahan yang sama, mulai dari harga singkong yang jatuh parah sampai rasa kecewa karena pemerintah dinilai kurang berpihak pada petani.
Di lokasi, suasananya cukup heboh. Kedua aliansi bawa dua mobil komando yang gantian teriak pakai pengeras suara. Selain itu, ada juga kelompok petani lain yang ikut gabung sambil bawa bendera dan spanduk buat menyuarakan tuntutan mereka.
Aksi ini ternyata nggak cuma diikuti dua aliansi besar aja, tapi juga makin ramai dengan kedatangan petani-petani lain yang ikut bergabung. Mereka membawa semangat yang sama, yaitu pengen kondisi para petani bisa lebih baik dan hasil kerja keras mereka dihargai dengan layak.
Biar kondisi tetap aman, aparat gabungan yang jumlahnya nggak main-main, sekitar 8.340 personel dari TNI, Polri, sampai Pemda DKI ikut diturunkan khusus buat kawal aksi ini. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, bilang kalau ribuan personel itu disebar ke beberapa titik aksi, termasuk depan Gedung DPR/MPR RI, kawasan Monas, sampai kementerian.
Intinya, hari ini Jakarta Pusat jadi pusat suara petani yang pengen didengar. Mereka berharap unjuk rasa ini bisa bikin pemerintah lebih serius perhatiin nasib petani, khususnya soal harga hasil tani yang sering bikin mereka megap-megap.