Rano Karno dukung CFD lima wilayah untuk turunkan emisi

waktu baca 2 menit

“Saya berharap, Car Free Day itu harus diperbanyak. Bukan hanya di Thamrin, tetapi setiap wilayah adakan Car Free Day. Supaya apa? Sebetulnya pertama itu menurunkan emisi”

Jakarta (KABARIN) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mendorong agar kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) tidak hanya berlangsung di kawasan Thamrin-Sudirman, tetapi juga diperluas ke lima kota administrasi Jakarta.

Menurut Rano, langkah ini penting untuk membantu menekan emisi kendaraan dan memperbaiki kualitas udara Jakarta yang belakangan sering masuk kategori tidak sehat.

“Saya berharap, Car Free Day itu harus diperbanyak. Bukan hanya di Thamrin, tetapi setiap wilayah adakan Car Free Day. Supaya apa? Sebetulnya pertama itu menurunkan emisi,” ujar Rano di Jakarta, Kamis (25/9).

Rano tidak menutup mata bahwa Jakarta termasuk salah satu kota dengan kualitas udara yang buruk di Indonesia, bersama Semarang dan Riau.

Berdasarkan data IQAir pada Kamis siang, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta tercatat di angka 165 atau kategori tidak sehat. Tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 mencapai 75,5 mikrogram per meter kubik, yakni 15 kali lipat lebih tinggi dari nilai panduan tahunan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain CFD, Pemprov DKI juga terus menggenjot pembangunan taman kota untuk menambah ruang terbuka hijau (RTH).

“Mengapa kami membangun taman-taman, karena berdasarkan undang-undang Jakarta ini 30 persen harus ada ruang terbuka hijau. Sekarang baru 5 persen. Itu salah satu usaha, tentu memerlukan pengorbanan untuk segera membangun,” jelas Rano.

Salah satu proyek terbaru adalah pembangunan Taman Bendera Pusaka di kawasan Barito, Jakarta Selatan. Taman ini bukan sekadar menghadirkan lanskap hijau, tetapi juga dirancang untuk membantu pengendalian tata air kawasan agar lebih tahan banjir.

Selain memperkuat fungsi ekologis, taman ini juga memperhatikan nilai sejarah dan budaya lokal. Rano menyebut pembangunan ini sebagai bentuk rebirth atau “kelahiran kembali” kawasan Barito menjadi ruang publik yang lebih hidup, inklusif, dan multifungsi.

Baca juga: Rano karno ingatkan warga Jakarta pentingnya jaga lingkungan

Bagikan

Mungkin Kamu Suka