Jakarta (KABARIN) - Produser serial animasi Netflix Big Mouth, Hannah Myers, bilang kalau dunia animasi dewasa kini sudah mengalami transformasi besar. Dari dulu yang cuma dinikmati segelintir orang, sekarang animasi dewasa sudah jadi tontonan mainstream.
"Sepanjang waktu saya terlibat di animasi, ada begitu banyak acara yang masuk dengan semangat zaman yang lebih luas. Dulu ada The Simpsons, tapi saya pikir animasi dewasa telah menjadi lebih mainstream," ujar Myers, dikutip dari The Hollywood Reporter, Kamis.
Menurut Myers, perubahan ini nggak lepas dari keberanian para kreator mengeksplorasi tema-tema kompleks dan cerita yang lebih matang. Animasi dewasa kini lebih menyesuaikan diri dengan budaya populer dan selera penonton modern.
"Saya datang ke animasi dewasa pada waktu yang menarik," katanya. Myers juga menyoroti pandemi COVID-19 sebagai katalisator pertumbuhan animasi dewasa.
"(Orang-orang) harus beradaptasi dengan kerja jarak jauh akibat pandemi. Setiap acara televisi (dibuat untuk) membantu semua orang belajar dari rumah," jelasnya. Banyak produksi yang beralih ke kerja jarak jauh, memaksa kreator berinovasi dan tetap menghasilkan konten berkualitas dari rumah.
Myers menambahkan, produksi animasi sekarang memungkinkan ide-ide kreatif paling berani terwujud berkat dukungan teknologi dan tim produksi yang ahli. Bahkan, Big Mouth versi internasional merekam setiap sketsa dalam bahasa asli negara yang ditampilkan, membutuhkan aktor yang fasih dan proses rekaman yang kompleks. Hasilnya, menurut Myers, luar biasa dan menunjukkan jangkauan global pertunjukan tersebut.
Ia mengibaratkan pengalamannya di Big Mouth sebagai "sekolah pascasarjana komedi," di mana kemampuan dari produksi acara live-action bisa diterjemahkan ke medium animasi.
Myers juga berharap animasi dewasa terus berkembang dengan menghadirkan lebih banyak cerita yang berpusat pada karakter wanita, seperti serial KPop Demon Hunters.
"'Big Mouth' melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menggabungkan cerita perempuan. Ini adalah pertunjukan tentang pubertas, dan kami dapat mengeksplorasi semua gender, semua identitas. Saya harap pembuat acara juga terus melakukan itu, karena ada penontonnya," tutup Myers.