Jakarta (KABARIN) - Di era serba digital, game online seperti Roblox, Free Fire, Mobile Legends, hingga berbagai permainan lain jadi hiburan favorit banyak anak. Mudah diakses lewat ponsel atau gadget, game ini memang terlihat menyenangkan dan seru.
Namun, kalau dimainkan berlebihan, terutama oleh anak usia dini yang masih dalam masa tumbuh kembang, game online bisa membawa dampak negatif yang serius. Bukan cuma fisik, tapi juga mental dan sosial mereka bisa terganggu.
Yuk, kenali 7 dampak buruk kecanduan game online pada anak berikut ini.
1. Menurunnya motivasi belajar
Anak yang kecanduan game sering kehilangan minat pada sekolah. Mereka lebih memilih main game ketimbang mengerjakan PR atau fokus di kelas. Akibatnya, prestasi belajar bisa menurun drastis.
2. Munculnya perilaku agresif
Terlalu sering bermain game, terutama yang penuh kompetisi, bisa memicu anak jadi mudah marah, suka membantah, bahkan terlibat konflik dengan teman sebaya. Kalau tidak dikontrol, perilaku agresif ini bisa terbawa ke kehidupan nyata.
3. Meniru bahasa kasar
Game online sering diwarnai kata-kata kasar dan ejekan. Tanpa sadar, anak bisa meniru gaya bicara tersebut dan menggunakannya dalam keseharian. Hal ini tentu mengkhawatirkan, apalagi jika mereka terbiasa berbicara tidak sopan kepada orang tua atau guru.
4. Gangguan kesehatan fisik
Duduk terlalu lama di depan layar bisa menyebabkan sakit kepala, mata lelah, dan postur tubuh yang buruk. Banyak anak juga jadi kurang tidur karena main hingga larut malam, yang akhirnya mengganggu kesehatan mereka.
5. Berkurangnya interaksi sosial
Asyik dengan dunia virtual membuat anak lupa dengan kehidupan nyata. Mereka jadi jarang berinteraksi langsung dengan keluarga atau teman, sehingga kemampuan bersosialisasi bisa menurun.
6. Ketidakstabilan emosi
Anak yang kecanduan game biasanya lebih emosional, mudah tersinggung, atau gelisah kalau tidak bisa bermain. Sulit fokus pada aktivitas lain juga jadi tanda-tanda yang sering terlihat.
7. Hambatan perkembangan sosial dan empati
Kurangnya interaksi nyata membuat anak kurang peka terhadap perasaan orang lain. Mereka bisa tumbuh lebih individualistis, sulit bekerja sama, dan tidak terbiasa menunjukkan empati.
Imbauan untuk orang tua dan pendidik
Untuk mencegah dampak buruk kecanduan game online, orang tua dan guru bisa melakukan beberapa langkah, antara lain:
- Batasi durasi bermain game harian anak.
- Dampingi anak saat bermain dan arahkan ke game edukatif.
- Ajak anak lebih banyak beraktivitas fisik dan sosial di luar rumah.
- Bangun komunikasi yang terbuka agar anak merasa nyaman bercerita.
- Libatkan pihak sekolah jika terjadi perubahan perilaku atau prestasi.
Kecanduan game online bukan sekadar soal hiburan, tapi berkaitan erat dengan tumbuh kembang anak. Dengan pengawasan dan bimbingan yang tepat, anak bisa tetap menikmati teknologi secara sehat, seimbang, dan bijak.