Banjarmasin (KABARIN) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban), Kalimantan Selatan, bikin gebrakan baru dengan nyulap limbah plastik jadi energi alternatif buat industri pengecoran logam.
“Inovasi ini diciptakan tim peneliti Poliban untuk program pengabdian kepada masyarakat,” kata Direktur Poliban Kalsel, Joni Riadi, di Banjarmasin, Jumat.
Tim peneliti yang dimaksud berasal dari Jurusan Teknik Mesin Poliban, terdiri dari Dr Teguh Suprianto, Dr Asrul Sudiar, Darmansyah, dan Muhammad Kasim. Mereka mengembangkan teknologi pirolisis untuk ngubah plastik jadi bahan bakar alternatif. “Terobosan inovatif yang mereka ciptakan memanfaatkan limbah plastik yang dikonversi melalui proses pirolisis sebagai bahan bakar alternatif untuk pengecoran logam,” lanjut Joni.
Dr Teguh Suprianto menjelaskan, penelitian ini fokus pada pirolisis dan optimasi proses fraksionasi, supaya limbah plastik campuran bisa jadi bahan bakar cair. “Limbah plastik ini merupakan salah satu masalah yang sangat krusial. Namun, limbah plastik juga memiliki potensi energi yang dapat kita manfaatkan, salah satunya lewat proses pirolisis ini,” ujarnya.
Prosesnya dilakukan pada suhu 400–600°C. Dari situ lahirlah bahan bakar cair yang bisa dipakai untuk cor logam. Teguh bilang, alat pirolisis yang mereka rancang punya komponen utama seperti tabung reaktor, kondensor, sampai penampung hasil liquid. Bahkan, hasil uji coba pakai limbah plastik jenis HDPE (kuning) dan PET (hijau) sukses nunjukkin kalau alat ini bisa bekerja dengan baik.
Menurutnya, teknologi ini bukan cuma menghasilkan energi alternatif, tapi juga bisa jadi solusi praktis yang bisa dikembangin buat skala industri kecil sampai menengah. “Penelitian ini tidak hanya menghasilkan produk energi alternatif, tetapi juga menghadirkan teknologi pirolisis sederhana yang aplikatif. Teknologi ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk skala industri kecil hingga menengah, termasuk sektor pengecoran logam,” kata Teguh.
Harapannya, inovasi ini bisa bantu ngurangin masalah limbah plastik sekaligus dukung transisi ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.