Saya tidak akan mengizinkan Israel untuk menganeksasi Tepi Barat
Washington (KABARIN) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan sikapnya soal konflik Israel-Palestina. Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Kamis (25/9), Trump bilang jelas kalau dia tidak akan mengizinkan Israel menganeksasi Tepi Barat, yang selama ini jadi “garis merah” bagi para pemimpin Arab.
"Saya tidak akan mengizinkan Israel untuk menganeksasi Tepi Barat. Saya tidak akan mengizinkannya. Itu tidak akan terjadi," tegas Trump kepada media. Ia juga menambahkan, "Sudah cukup. Sekarang saatnya untuk berhenti," sambil menyebut sudah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Janji itu juga dia ulang saat pertemuan tertutup dengan para pemimpin Arab dan Islam di sela-sela sidang Majelis Umum PBB (23/9). Pertemuan itu dihadiri pejabat penting dari Arab Saudi, UEA, Qatar, Mesir, Yordania, Turkiye, Indonesia, dan Pakistan. Janji Trump soal Tepi Barat masuk ke dalam rencana 21 poin dari pemerintahannya untuk mengakhiri konflik Israel-Hamas, termasuk ide membentuk pemerintahan non-Hamas di Gaza, menurut laporan Politico.
Meski begitu, gencatan senjata yang diharapkan banyak pihak ternyata masih jauh dari kenyataan. Laporan menyebut, perang Israel-Hamas yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini belum terlihat ujungnya, walaupun Trump sudah kasih jaminan. UEA bahkan memperingatkan keras bahwa aneksasi Israel bakal jadi “garis merah” yang nggak bisa ditoleransi.
Di hari yang sama, Trump juga sempat ketemu Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan di Gedung Putih. Kepada media, Trump bilang, "Kami hampir mencapai semacam kesepakatan. Kami ingin memulangkan para sandera. Kami ingin mereka semua pulang secara bersamaan." Para pemimpin Arab sendiri menekankan beberapa syarat: Israel dilarang aneksasi wilayah Tepi Barat atau Gaza, dilarang bangun permukiman baru di Gaza, nggak boleh ubah status quo di Masjid Al-Aqsa, dan bantuan kemanusiaan ke Gaza harus segera ditingkatkan.