Vivo sepakat ambil jatah 40 ribu barel bensin dari Pertamina

waktu baca 2 menit

Kebijakan ini bukan sekadar soal impor BBM, melainkan tentang bagaimana semua pihak bekerja sama memastikan energi tersedia dan masyarakat dapat terlayani dengan sangat baik

Jakarta (KABARIN) - Pertamina Patra Niaga (PPN) akhirnya ketok palu kerja sama dengan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) soal pasokan BBM. Vivo sepakat menyerap 40 ribu barel dari total 100 ribu barel kargo impor yang ditawarkan Pertamina.

“Kami menyambut baik semangat kolaborasi yang terjalin dengan Vivo,” kata Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat (26/9).

Roberth menjelaskan, kolaborasi ini jadi tindak lanjut arahan pemerintah lewat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadila. Intinya, bukan cuma soal impor, tapi bagaimana semua pihak bisa bareng-bareng memastikan energi tetap tersedia untuk masyarakat.

“Kebijakan ini bukan sekadar soal impor BBM, melainkan tentang bagaimana semua pihak bekerja sama memastikan energi tersedia dan masyarakat dapat terlayani dengan sangat baik,” ujarnya.

Roberth menegaskan, penyediaan pasokan buat Vivo bakal tetap mengikuti aturan yang berlaku. Mekanismenya juga transparan, sesuai prinsip good corporate governance.

“Harapan kami, dengan niat baik ini Vivo dapat berkolaborasi, dengan tetap menghormati aturan dan aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN,” tambahnya.

Selanjutnya, proses bakal dilanjutkan dengan uji kualitas dan kuantitas BBM menggunakan surveyor yang sudah disepakati bersama.

Menurut Roberth, kerja sama dengan BU swasta kayak Vivo ini jadi bukti kalau urusan energi memang tanggung jawab bersama.

“Dengan semangat gotong royong, layanan energi diharapkan semakin merata, adil, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu, empat badan usaha swasta (BU swasta) lainnya disebut masih berkoordinasi dengan kantor pusat masing-masing. Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, sempat menyebut tinggal satu badan usaha yang belum sepakat.

Baca juga: Pertamina perkuat kilang dalam negeri demi jaga pasokan BBM tetap aman

Bagikan

Mungkin Kamu Suka