Pemanis nongula makin digandrungi, benarkah lebih sehat?

waktu baca 1 menit

Jakarta (KABARIN) - Pemanis nol kalori berbasis nongula makin digandrungi, terutama oleh mereka yang peduli kesehatan atau memiliki kondisi seperti diabetes. Namun, dokter spesialis gizi dr. Consistania Ribuan dari Universitas Indonesia mengingatkan bahwa tidak semua pemanis non-gula serta nol kalori otomatis lebih sehat.

Menurut dr. Consistania, pemanis jenis ini memang bisa jadi alternatif bagi penderita diabetes atau yang ingin mengurangi konsumsi gula harian. Namun, penting untuk memastikan produk yang dipilih benar-benar murni dari tumbuhan tanpa tambahan bahan lain yang berpotensi berbahaya.

Salah satu tips pentingnya adalah cermat membaca label komposisi. Masyarakat perlu menghindari produk yang mengandung sukrosa—gula sederhana yang biasa ditemukan di makanan olahan—karena tetap harus dibatasi, terutama dalam jumlah besar.

Dokter ini juga menekankan bahwa penggunaan pemanis alternatif bukan alasan untuk bebas konsumsi makanan manis. Justru sebaiknya tetap melatih diri mengurangi ketergantungan pada rasa manis demi pola makan yang lebih sehat dan seimbang.

Jadi, meski pemanis nol kalori non-gula bisa jadi solusi menekan asupan gula, edukasi membaca label dan memahami kandungan produk adalah kunci utama agar tetap menjaga gaya hidup sehat secara menyeluruh. Bijak memilih dan mengonsumsi tetap jadi langkah terbaik untuk kesehatan jangka panjang bagi semua.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka