Ini alasan kenapa gula dan garam gak disaranin buat bayi

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Buat sebagian orang tua, makanan bayi tanpa garam dan gula sering dianggap hambar. Tapi ternyata, tambahan kecil kayak garam atau gula justru bisa bikin dampak besar buat kesehatan si Kecil, lho. Hal ini dijelaskan oleh dr. Senthil Kumar Sadasivam Perumal, Konsultan Senior Neonatologi dan Pediatri di Apollo Cradle and Children’s Hospital, Bengaluru, India, seperti dikutip dari Hindustan Times.

Menurut dokter, bayi lahir dengan ginjal yang masih belum matang. Kalau dikasih garam, meskipun cuma sedikit di nasi atau dal (lentil), itu bisa bikin ginjal mereka kerja terlalu berat. Akibatnya, risiko gangguan ginjal sampai tekanan darah tinggi bisa muncul ketika anak sudah besar nanti. Jadi, sebaiknya bayi di bawah 12 bulan nggak dikasih tambahan garam sama sekali.

Perlu diingat, kebutuhan natrium bayi sebenarnya udah tercukupi kok dari ASI atau susu formula. Kalau orang tua terbiasa nambahin garam, malah bikin bayi terbiasa suka makanan asin sejak dini. Nah, kebiasaan ini bisa berlanjut jadi preferensi makan yang kurang sehat ke depannya.

Bukan cuma garam, tambahan manis kayak gula, gula aren (jaggery), dan madu juga nggak disarankan. Walaupun gula aren dikenal punya kandungan zat besi, jumlahnya kecil banget kalau dibandingkan nutrisi alami dari buah, sayur, dan biji-bijian. Sedangkan madu, meskipun cuma setetes, bisa mengandung spora bakteri Clostridium botulinum yang berbahaya buat sistem pencernaan bayi. Kondisi ini bisa menyebabkan botulisme, penyakit langka tapi serius yang berpotensi fatal.

Baca juga: Lima hal penyebab lonjakan gula darah yang perlu dikenali

Selain itu, gula, madu, atau pemanis lain tetap aja jadi sumber gula terkonsentrasi. Kalau bayi sudah terbiasa manis sejak dini, kemungkinan besar mereka akan suka makanan manis terus. Nah, kebiasaan ini bisa memicu risiko obesitas, diabetes, sampai gigi berlubang di masa depan.

Jadi, mulai kapan bayi bisa kenal rasa makanan lain? Menurut dr. Perumal, sejak usia enam bulan, bayi bisa mulai dikenalkan dengan MPASI alami yang rasanya enak dan aman. Contohnya buah-buahan manis alami kayak pisang tumbuk, apel kukus, pepaya, mangga, atau pir. Bisa juga sayuran bernutrisi dengan rasa agak manis, lalu biji-bijian kayak beras, gandum, atau suji yang dimasak lembut dan dicampur ASI/susu formula.

Sumber protein dan zat besi lain bisa didapat dari kacang-kacangan dan lentil tanpa garam. Untuk lemak sehat, orang tua bisa kasih alpukat, ghee, atau bubuk kacang (tentu setelah memastikan bayi nggak punya alergi).

“Buat lidah orang dewasa mungkin makanan bayi terasa tawar. Tapi buat bayi, itu udah pas banget,” jelas dr. Perumal. Menurutnya, masa bayi adalah tahap penting buat membentuk kesehatan jangka panjang, sistem imun, dan pola makan yang baik. Jadi, menghindari garam, gula, gula aren, dan madu bukan berarti bikin makanan si Kecil kurang nikmat, tapi justru melindungi perkembangan organ tubuhnya.

Baca juga: Rekomendasi 5 menu sehat untuk penderita ginjal

Bagikan

Mungkin Kamu Suka