Kemendikdasmen ingatkan efek buruk gadget bagi karakter anak muda

waktu baca 2 menit

Saat ini pasien yang masuk RSJ usia anak yang signifikan karena adiksi gawai dan pornografi. Adiksi gawai secara medis jauh lebih berbahaya dari adiksi narkoba

Semarang (KABARIN) - Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikdasmen mengingatkan kalau gadget bisa membawa dampak serius buat perkembangan karakter generasi muda.

Kepala Puspeka Rusprita Putri Utami bilang tantangan dunia pendidikan saat ini makin berat karena banyak anak mengalami kecanduan gawai. “Saat ini tantangan kita cukup menantang ya, terutama di dunia pendidikan. Tadi seperti yang saya sampaikan, anak-anak mengalami adiksi gawai,” ujarnya saat acara Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter 2025 di Semarang.

Menurutnya, era digital dan derasnya arus informasi jadi tantangan besar buat pembangunan karakter bangsa. Anak-anak bisa dengan mudah mengakses konten dari berbagai sumber, dan itu punya risiko. “Ada risiko adiksi gawai. Saat ini pasien yang masuk RSJ usia anak yang signifikan karena adiksi gawai dan pornografi. Adiksi gawai secara medis jauh lebih berbahaya dari adiksi narkoba,” katanya.

Ia juga menyebut generasi sekarang sering disebut Generasi Stroberi, meminjam istilah dari Rhenald Kasali. Dari luar tampak kuat, tapi ternyata dalamnya rapuh. Selain itu, gaya hidup anak muda makin bikin rentan karena kebiasaan seperti mager, begadang, dan sering konsumsi minuman manis.

Untuk memperkuat karakter, Puspeka terus menggelar kegiatan yang melibatkan banyak pihak di ekosistem pendidikan. Tujuannya biar ada ruang buat saling ketemu dan berdiskusi.

Rusprita juga menekankan pentingnya peran keluarga, terutama orang tua, dalam membentuk karakter anak. “Tidak perlu teori muluk dan rumit, cukup melalui proses pembiasaan dan arbitrasi mampu membentuk kebiasaan dan karakter. Jika dilakukan secara kolektif akan menjadi kebudayaan,” katanya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka