Jakarta (KABARIN) - PT Upbit Exchange Indonesia ngasih wejangan penting buat para investor kripto. Intinya, jangan terlalu sibuk ngejar momen yang dianggap pas, tapi fokuslah ke strategi yang disiplin dan berbasis data.
Chief Operating Officer Upbit Indonesia, Resna Raniadi, bilang kalau data historis emang bisa kasih gambaran tren, misalnya ada kecenderungan harga naik di akhir tahun. Tapi, katanya, itu nggak bisa dijadikan patokan mutlak karena masa lalu nggak selalu jaminan masa depan.
“Karena itu, disiplin dan analisis data jauh lebih penting bagi investor daripada sekadar mengejar momen,” tegas Resna di Jakarta.
Memang ada faktor-faktor tertentu yang bikin momen investasi terasa menarik. Contohnya, perubahan suku bunga bank sentral, inflasi, sampai kebijakan moneter yang sering bikin investor geser minatnya ke aset berisiko. Belum lagi dunia blockchain sendiri punya event besar seperti halving Bitcoin, launching proyek baru, atau update jaringan yang kadang bikin harga melonjak.
Selain itu, pasar kripto juga dipengaruhi psikologi investor. Fenomena FOMO alias fear of missing out atau sebaliknya FUD alias fear, uncertainty, and doubt bisa bikin harga gerak cepat banget. Ditambah lagi ada pola musiman di mana volume perdagangan dan harga berubah-ubah di waktu tertentu.
Makanya, kata Upbit, waktu terbaik buat investasi kripto itu bukan tentang nunggu bulan tertentu. Strategi konsisten justru lebih ampuh menghadapi naik-turunnya pasar. Salah satu cara yang populer adalah dollar cost averaging (DCA). Jadi, kamu beli kripto rutin dengan nominal tetap tanpa peduli harga lagi naik atau turun.
Investor juga disarankan rajin cek kalender kripto biar tahu event penting, manfaatin momen koreksi harga sebagai peluang, dan gabungin analisis historis sama sentimen pasar buat ambil keputusan.
Upbit sendiri menegaskan kalau disiplin, analisis data, dan strategi jangka panjang adalah kunci buat survive di dunia kripto yang super dinamis.
“Timing memang dapat memberikan keuntungan, tetapi disiplin dan manajemen risiko memiliki peranan yang lebih penting. Melalui strategi seperti DCA, investor dapat meminimalkan risiko salah momentum sekaligus membangun portofolio yang lebih berkelanjutan,” tambah Resna.