Guruh Gipsy ramaikan Synchronize Fest 2025 dengan penampilan berbalut budaya

waktu baca 3 menit

Dan ini juga adalah persembahan kami untuk teman-teman semua di sini. Tapi khusus juga kami persembahkan untuk teman-teman kita yang sudah almarhum dan serta untuk keluarganya.

Jakarta (KABARIN) - Guruh Gipsy, proyek legendaris karya maestro musik Indonesia Guruh Sukarno Putra, sukses menghipnotis ribuan penonton di panggung Synchronize Fest 2025 yang digelar di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (4/10) malam. Penampilan ini menjadi momen langka karena Guruh tampil bareng dua personel asli Band Gipsy, yakni Keenan Nasution dan Abadi Soesman, menghadirkan perpaduan magis antara musik dan budaya Nusantara, khususnya Bali.

Album ikonik Guruh Gipsy yang pertama kali rilis tahun 1977, kembali dihidupkan di panggung megah Synchronize Fest. Album ini sendiri merupakan kolaborasi antara Guruh Sukarno Putra dan Band Gipsy yang beranggotakan Keenan Nasution, Chrisye, Roni Harahap, Oding Nasution, dan Abadi Soesman — para musisi yang dikenal sebagai pionir musik progresif Indonesia.

Penampilan spesial ini makin terasa istimewa karena melibatkan sederet musisi lintas generasi dan seniman seperti Bubi Sutomo, Andy/Rif, Irang Arkad, Karisk, Daryl Nasution, Biko Nasution, Kompiang Raka, Gamelan Saraswati, dan Harry Murti, yang ikut memperkaya nuansa musikal dan visual panggung.

Pertunjukan dibuka megah lewat tari Barong, kesenian khas Bali yang diiringi musik instrumental dan gamelan, membawa suasana mistis dan magis khas pertunjukan tradisional. Tak lama, Daryl Nasution tampil membawakan lagu legendaris “Smaradhana” yang dulu dipopulerkan oleh Chrisye, disambut tepuk tangan meriah penonton.

Suasana panggung makin hidup ketika para penari tampil membawakan Tari Legong, salah satu tarian klasik Bali yang anggun dan penuh warna. Lagu-lagu lain seperti “Janger 1897 Saka” yang dinyanyikan Andy Rif, serta “Barong Gundah” juga menghiasi malam penuh nostalgia itu, sebelum akhirnya ditutup dengan lagu penuh semangat nasionalisme, “Indonesia Maharddhika” yang dibawakan langsung oleh Keenan Nasution.

Tak hanya penuh energi, momen ini juga sarat haru. Guruh Gipsy mempersembahkan penampilan mereka untuk para rekan yang telah berpulang, yakni Chrisye, Oding Nasution, dan Roni Harahap.

“Dan ini juga adalah persembahan kami untuk teman-teman semua di sini. Tapi khusus juga kami persembahkan untuk teman-teman kita yang sudah almarhum dan serta untuk keluarganya, yaitu keluarga Chrisye, keluarga Oding, dan keluarga Roni Harahap,” ujar Guruh Sukarno Putra di atas panggung.

“Kami mohon juga teman-teman semua memanjatkan doa buat mereka semua agar dapat tempat yang baik dan Khusnul Khotimah. Terima kasih dan Merdeka,” tambahnya dengan penuh emosi.

Sebagai salah satu festival musik terbesar di Tanah Air, Synchronize Fest 2025 digelar selama tiga hari, mulai Jumat (3/10) hingga Minggu (5/10). Di edisi ke-10 ini, festival mengusung tema #SalingSilang, yang menonjolkan keberagaman musik dan budaya Indonesia — dari jazz, pop, rock, hardcore, ska, reggae, sampai dangdut.

Lewat penampilan Guruh Gipsy yang penuh semangat kebudayaan dan pesan kebersamaan lintas generasi, Synchronize Fest 2025 benar-benar membuktikan diri sebagai ruang perayaan musik Indonesia yang hidup, berwarna, dan berjiwa Nusantara.

Baca juga: Single Fatamorgana menandai kembalinya Polka Wars lewat Synchronize Fest 2025

Baca juga: WSATCC featuring Oele Pattiselanno ramaikan hari pertama Synchronize fest 2025

Bagikan

Mungkin Kamu Suka