...Mereka (korban) berusaha menunjukkan bully itu sebagai pecut yang mampu membuat mereka berprestasi
Denpasar (KABARIN) - Psikiater dr I Made Wedastra SpKJ mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam membantu anak mengembangkan bakatnya. Langkah ini bisa membuat anak lebih percaya diri dan terhindar dari perundungan yang sering terjadi di lingkungan sekolah maupun pertemanan.
Menurut Wedastra, anak yang fokus menyalurkan bakat biasanya punya daya tahan mental lebih kuat. Mereka mampu mengubah tekanan atau ejekan dari orang lain menjadi motivasi untuk terus berkembang dan meraih prestasi.
“Mereka berusaha menunjukkan bully itu sebagai pecut yang mampu membuat mereka berprestasi,” ujarnya di Denpasar.
Selain mendukung minat anak, Wedastra juga menekankan pentingnya mendengarkan cerita dari korban perundungan. Namun, ia mengingatkan agar curhat dilakukan kepada orang yang dipercaya atau tenaga profesional, bukan sembarangan. “Mencurahkan hati dampaknya sangat besar untuk mengurangi stres termasuk akibat perundungan,” katanya.
Ia juga mengimbau agar anak maupun orang tua tidak menjadikan media sosial sebagai tempat mencurahkan isi hati. Unggahan curhat di dunia maya justru bisa memperburuk keadaan dan memicu perundungan siber. “Maksud hati untuk curhat dan menyampaikan masalah yang dialami, tapi apa daya yang terjadi justru mendapat perundungan siber,” lanjutnya.
Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sepanjang 2024 ada 31.947 kasus kekerasan di Indonesia, dan sekitar 62 persen korbannya adalah anak-anak. Bentuk kekerasan yang paling sering terjadi meliputi kekerasan seksual, fisik, dan psikis, termasuk perundungan.