Washington (KABARIN) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan berbicara langsung dengan Ketua DPR AS Mike Johnson dan Pemimpin Mayoritas Senat John Thune untuk membahas penutupan pemerintahan yang sedang berlangsung. Informasi ini disampaikan oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, pada Senin.
Leavitt mengatakan bahwa Trump memantau situasi di Capitol Hill dengan sangat dekat dan terus mendapatkan laporan terbaru terkait kebuntuan antara Partai Demokrat dan Republik.
“Saya baru saja dari Ruang Oval. Dia (Trump) sedang berbicara di telepon dengan Ketua DPR (Mike) Johnson. Dia juga berbicara dengan Pemimpin Mayoritas Senat (John Thune), yang tentu saja berhubungan dengan Demokrat moderat dan Demokrat secara keseluruhan,” ujar Leavitt dalam keterangannya.
Menurut Leavitt, Trump ingin agar para anggota Kongres segera bertindak untuk membuka kembali pemerintahan. “Yang kami pahami, semoga saja, ingin melakukan hal yang benar bagi konstituen mereka untuk membuka kembali pemerintahan,” tambahnya.
Trump disebut telah menegaskan sikapnya agar pemerintah segera dibuka kembali tanpa syarat sebelum membahas isu-isu lain. “Presiden selalu diberi informasi terkini tentang penutupan pemerintahan yang sedang berlangsung di Capitol Hill. Dan tentu saja, posisinya sangat jelas. Tidak ada yang perlu dinegosiasikan. Buka kembali saja pemerintahan, baru kita bisa membahas semua isu penting yang dihadapi negara kita,” lanjut Leavitt.
Saat ditanya apakah Trump juga berbicara langsung dengan anggota Demokrat, Leavitt menjawab bahwa sejauh ini belum ada komunikasi langsung.
Penutupan pemerintah AS sudah berlangsung selama enam hari karena belum tercapai kesepakatan antara Demokrat dan Republik terkait rancangan undang-undang pendanaan sementara.
Pihak Gedung Putih memperingatkan dampak besar dari situasi ini. Sekitar 1,3 juta prajurit aktif dan 50 ribu anggota Penjaga Pantai tidak menerima gaji, sementara jutaan perempuan, bayi, dan anak-anak berpenghasilan rendah terancam kehilangan akses bantuan pangan.
Lebih dari 13 ribu pengatur lalu lintas udara juga tidak dibayar, yang dapat memicu gangguan penerbangan di seluruh negeri.
Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan sekitar 750 ribu pegawai federal dirumahkan tanpa bayaran, menyebabkan kerugian hingga 400 juta dolar AS setiap harinya.