Rupiah diprediksi melemah karena data ekonomi AS tertunda imbas shutdown

waktu baca 2 menit

Tertundanya rilis data ekonomi AS akibat 'shutdown' sehingga sulit bagi The Fed menentukan penurunan rate dan meningkatkan pelaku pasar memegang dolar AS

Jakarta (KABARIN) - Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah seiring rilis data ekonomi AS tertunda.

“Tertundanya rilis data ekonomi AS akibat (government) shutdown sehingga sangat sulit bagi The Fed untuk menentukan penurunan rate dan meningkatkan pelaku pasar untuk memegang dolar AS,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Mengutip Sputnik, shutdown pemerintahan AS berpotensi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran dan kerugian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara sebesar 15 miliar dolar AS (Rp248 triliun) per pekan jika terus berlanjut.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett dalam wawancara kepada CNN, sebagaimana dilaporkan RIA Novosti, menilai jika presiden memutuskan bahwa negosiasi benar-benar menemui jalan buntu, maka PHK akan mulai terjadi. Namun, jika Partai Demokrat menggunakan pendekatan yang bijak dalam proses persetujuan anggaran di Senat, maka takkan ada alasan untuk melakukan PHK, tambah Hassett.

Ketidakpastian seputar shutdown, seiring proposal untuk membuka kembali Pemerintah AS gagal lolos untuk keempat kalinya, membuat rilis data-data ekonomi AS tertunda.

Tahun fiskal 2024 berakhir pada 30 September, tetapi Kongres masih belum berhasil mencapai kesepakatan mengenai anggaran untuk tahun berikutnya.

Kebuntuan ini disebabkan oleh konflik sengit antara Partai Republik dan Partai Demokrat di Senat, di mana Partai Republik tidak memiliki mayoritas yang dibutuhkan.

“Sementara (sentimen) dari domestik masih, wait & see rilis data cadangan devisa (cadev) BI (Bank Indonesia),” ucap Rully.

Senada, Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memprediksi rupiah melemah pasca rilis data Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia bulan September 2025 dirilis hari ini. Cadev diperkirakan menurun akibat outflow pada bulan September 2025

“Rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp16.525-16.625 per dolar AS,” ujar dia.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta bergerak datar menjadi tetap Rp16.583 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.583 per dolar AS.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka