Jakarta (KABARIN) - Percaya nggak kalau semut ternyata bisa bikin susu jadi yogurt? Kedengarannya aneh, tapi itu beneran hasil penelitian ilmiah yang baru aja dipublikasikan di jurnal iScience awal Oktober 2025.
Dilansir Science Daily, para peneliti berhasil menemukan cara fermentasi susu menjadi yogurt hanya dengan menambahkan beberapa ekor semut hidup ke dalam susu hangat. Ide ini ternyata terinspirasi dari resep tradisional Bulgaria dan Turki yang hampir terlupakan.
Tim peneliti menemukan bahwa bakteri, asam, dan enzim yang ada di tubuh semut bisa memicu proses fermentasi alami, mengubah susu jadi yogurt dengan rasa dan aroma unik.
“Yogurt masa kini biasanya dibuat hanya dengan dua strain bakteri,” jelas Leonie Jahn, ahli mikrobiologi dari Universitas Teknik Denmark sekaligus penulis utama studi tersebut, dikutip dari Live Science.
Biasanya, industri yogurt modern hanya memakai Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Tapi, pembuatan yogurt tradisional, termasuk dengan bantuan semut, ternyata melibatkan lebih banyak jenis bakteri. Hasilnya, rasa dan tekstur yogurt jadi lebih kompleks dan kaya.
Untuk meneliti lebih dalam, Jahn dan timnya bekerja sama dengan komunitas desa Sirakova di Bulgaria, yang masih menyimpan cerita tentang cara membuat yogurt dengan semut. Mereka menggunakan spesies semut kayu merah (Formica rufa), empat ekor semut hidup dimasukkan ke toples berisi susu hangat, lalu toples itu ditutup kain tipis dan dikubur di sarang semut.
Keesokan harinya, susu berubah jadi kental, asam, dan menggumpal — tanda bahwa yogurt berhasil terbentuk. Setelah dianalisis, bakteri dominan yang menyebabkan fermentasi adalah Fructilactobacillus sanfranciscensis, jenis bakteri yang juga dikenal dalam pembuatan roti sourdough.
Menariknya, semut kayu juga menghasilkan asam format dari kelenjar racunnya, yang memberi rasa tajam dan tekstur khas pada yogurt tersebut.
“Penelitian ini menyoroti semut sebagai reservoir bakteri potensial untuk fermentasi makanan, sekaligus pentingnya menjaga keanekaragaman hayati semut dan praktik tradisional,” tulis para peneliti dalam laporan mereka.
Nggak cuma berhenti di lab, para peneliti bahkan berkolaborasi dengan koki di restoran berbintang dua Michelin, Alchemis di Kopenhagen, untuk menciptakan hidangan berbasis yogurt semut, termasuk es krim sandwich berbentuk semut!
Tapi, jangan buru-buru coba sendiri di rumah, ya. Para ahli memperingatkan, beberapa jenis semut bisa membawa patogen berbahaya. Di laboratorium, mereka pakai saringan mikrobiologi untuk memastikan yogurt tersebut aman dikonsumsi.
Jadi, meskipun terdengar ekstrem, eksperimen ini membuka peluang baru di dunia kuliner dan bioteknologi. Siapa sangka, semut kecil bisa jadi “chef” alami untuk menciptakan yogurt super unik!