Warga Palestina pulang ke utara usai gencatan senjata diberlakukan

waktu baca 2 menit

Markas PBB (KABARIN) - Setelah gencatan senjata resmi diberlakukan di Jalur Gaza, ribuan warga Palestina mulai berbondong-bondong kembali ke wilayah utara yang sebelumnya mereka tinggalkan akibat serangan. Menurut laporan para aktivis kemanusiaan PBB pada Jumat (10/10), banyak dari mereka mencoba pulang dengan harapan bisa menemukan kembali rumah dan kehidupan mereka yang sempat porak poranda.

Namun, perjalanan pulang itu tidak semudah yang dibayangkan. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan bahwa tank-tank Israel masih memblokade Jalan Al Rashid di sepanjang pesisir, menghambat pergerakan warga yang ingin menuju ke utara.

"Beberapa orang yang telah berhasil mencapai Kota Gaza melaporkan bahwa mereka tiba dan mendapati rumah mereka telah rusak parah," kata OCHA.

Meski situasi di lapangan masih sulit, PBB dan para mitra kemanusiaannya menyatakan siap meningkatkan upaya bantuan bagi warga Gaza. "Setelah dua tahun perang, rehabilitasi infrastruktur di Gaza sangat dibutuhkan untuk memungkinkan pemulihan," tambah OCHA.

OCHA juga menyerukan kepada semua pihak, terutama negara dan pemimpin yang mendukung gencatan senjata, untuk memastikan kondisi yang aman agar operasi kemanusiaan bisa berjalan lancar.

"Semua pihak yang terlibat konflik harus memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan bagi warga sipil yang membutuhkan," tegas lembaga tersebut.

Mereka juga menekankan pentingnya distribusi bantuan dalam skala besar. "Bantuan harus mengalir dalam skala besar agar PBB dan mitra-mitranya dapat menjangkau semua orang yang membutuhkan dan meringankan penderitaan masyarakat," lanjutnya.

Sementara itu, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa pihaknya sedang berdiskusi dengan Israel untuk memperjelas apa saja bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza, termasuk jumlah dan jalur distribusinya.

"Apa yang telah berubah secara dramatis dari kemarin hingga hari ini [9 hingga 10 Oktober] adalah kenyataan bahwa serangan tampaknya telah dihentikan," kata Dujarric. Ia menambahkan, kini kondisi relatif lebih aman bagi para pekerja kemanusiaan untuk beroperasi di lapangan.

"Kami sedang berupaya membenahi sistem," ujarnya. "Kami mencoba untuk mendorong. Kami mencoba untuk mendapatkan semua bantuan yang ada di dalam saluran dan siap untuk masuk, untuk disalurkan."

Sebelumnya, pada 3 Oktober, para aktivis kemanusiaan PBB melaporkan bahwa sekitar 170.000 metrik ton bantuan dan pasokan tengah dalam proses pengiriman ke Gaza. Bantuan itu diharapkan dapat segera tiba dan membantu warga yang kini mulai pulang, berjuang membangun kembali kehidupan mereka setelah dua tahun penuh konflik.

Baca juga: Gencatan senjata, ratusan ribu warga Palestina pulang ke Kota Gaza

Bagikan

Mungkin Kamu Suka