Siswa korban keracunan MBG di Tulungagung masih terus bertambah

waktu baca 2 menit

Empat siswa mengalami dehidrasi ringan dan harus dibawa ke rumah sakit, namun kondisi seluruh korban berangsur membaik

Tulungagung, Jatim (KABARIN) - Jumlah siswa SMPN 1 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang diduga keracunan setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) masih terus bertambah. Hingga Senin (13/10) sore, total ada 61 siswa yang menjalani pemeriksaan di Puskesmas Boyolangu.

Sejumlah siswa datang ke puskesmas didampingi orang tua dan guru setelah pulang sekolah karena mengalami gejala seperti mual, pusing, dan lemas.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Anna Sapti Saripah, mengatakan sebagian besar siswa sudah diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan ringan. Namun, empat siswa harus dirujuk ke RSUD dr. Karneni Campurdarat karena mengalami dehidrasi.

“Empat siswa mengalami dehidrasi ringan dan harus dibawa ke rumah sakit, namun kondisi seluruh korban berangsur membaik,” ujar Anna.

Menindaklanjuti kejadian ini, tim dari Dinas Kesehatan dan kepolisian langsung turun ke lapangan untuk memeriksa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Gusti Maringi Mukti di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat — pihak penyedia makanan MBG untuk sekolah tersebut.

Petugas mengambil sampel makanan, air masak, dan bahan tambahan seperti tomat, serta mengamankan sampel muntahan siswa untuk diuji di laboratorium.

“Seluruh sampel sudah kami kirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Anna.

Dinkes Tulungagung juga sudah menginstruksikan seluruh puskesmas di sekitar Boyolangu untuk siaga, karena beberapa siswa baru menunjukkan gejala setelah tiba di rumah.

“Puskesmas terdekat kami minta ikut membantu dan segera melaporkan setiap kasus baru agar pengawasan lebih mudah dilakukan,” tambahnya.

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut, sambil menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka