Los Angeles (KABARIN) - Harga mobil baru di Amerika Serikat resmi menembus angka 50.000 dolar AS untuk pertama kalinya. Data dari Kelley Blue Book menunjukkan kalau pada September lalu, harga rata-rata kendaraan baru mencapai 50.080 dolar AS atau sekitar Rp829 juta.
Kenaikan ini bukan cuma kecil-kecilan. Dibanding Agustus, harganya naik 2,1 persen, dan kalau dibandingkan tahun lalu, lonjakannya mencapai 3,6 persen. Ini jadi kenaikan tahunan terbesar sejak awal 2023, meski masih sejalan dengan inflasi harga kendaraan dalam jangka panjang.
Kelley Blue Book menyebut harga mobil baru terus merangkak naik selama lebih dari setahun terakhir. Ketika model tahun 2026 mulai hadir di diler, harga eceran yang disarankan produsen alias MSRP juga pecah rekor baru dengan angka 52.183 dolar AS. Angka itu naik 4,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Analis dari Cox Automotive, Erin Keating, menjelaskan kalau pasar mobil di AS kini didorong oleh rumah tangga dengan penghasilan tinggi yang punya akses lebih mudah ke pinjaman dan suku bunga rendah. “Penting untuk diingat bahwa pasar kendaraan baru bersifat inflasi. Harga naik seiring waktu, dan pasar saat ini tentu mengingatkan kita akan hal itu,” katanya.
Keating menambahkan, lonjakan harga mobil juga disebabkan meningkatnya penjualan kendaraan listrik dan mobil kelas atas yang otomatis bikin rata-rata harga melambung.
Sementara itu, Forbes melaporkan bahwa tarif mobil baru yang diberlakukan pemerintah menambah tekanan pada industri otomotif. Tarif dasar 25 persen yang diterapkan untuk kendaraan impor oleh Presiden Donald Trump sejak awal tahun membuat harga mobil naik hingga 6.000 dolar AS untuk kendaraan di bawah 40.000 dolar.
Kombinasi tarif tinggi, permintaan mobil listrik, dan dominasi kendaraan premium membuat harga mobil baru di AS kini terasa makin jauh dari jangkauan banyak konsumen.