Sehubungan dengan adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di perairan utara dan selatan Labuan Bajo serta potensi hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, kami imbau agar tetap waspada terhadap perubahan kondisi cuaca di laut ini
Labuan Bajo (KABARIN) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau operator kapal, pelaku pariwisata bahari, nelayan, dan masyarakat yang beraktivitas di wilayah Perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang (ombak) laut yang tinggi.
"Sehubungan dengan adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di perairan utara dan selatan Labuan Bajo serta potensi hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, kami imbau agar tetap waspada terhadap perubahan kondisi cuaca di laut ini," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran di Labuan Bajo, Rabu.
Ia menambahkan terdapat sedikit peningkatan tinggi gelombang untuk perairan laut bagian utara Labuan Bajo berkisar 1,3-1,5 meter pada tanggal 15-16 Oktober 2025.
"Akan kembali normal di klasifikasi gelombang rendah dengan tinggi maksimum 1,25 meter pada 17 Oktober 2025," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk Perairan Selat Sape bagian selatan juga terdapat sedikit peningkatan pada periode menjelang sore hari.
Biasanya, lanjut dia, tinggi gelombang laut di Selat Sape bagian selatan selalu berada pada klasifikasi gelombang dengan ketinggian sedang yaitu berkisar 1,25-2,5 meter.
Namun demikian pada hari Rabu (15/10) ini menjelang sore hari tinggi gelombang sedikit mengalami peningkatan yang bisa saja dipicu oleh kondisi cuaca yang diprakirakan akan terjadi hujan petir.
Ketika sebelum atau saat terjadi hujan petir, angin kencang berdurasi singkat dapat muncul karena keberadaan awan Cumulonimbus dan gelombang dibangkitkan oleh angin, sehingga dalam setiap prakiraan maritim yang dikeluarkan BMKG terdapat saran keselamatan yang disematkan di informasi tersebut.
"Selain jenis kapal ada juga saran keselamatan terkait keberadaan awan Cumulonimbus ini, yang dapat membuat gelombang yang sudah diperkirakan bisa meningkat," katanya.