Canberra (KABARIN) - Australia lagi-lagi mencatat tren menurun dalam tingkat kelahiran. Data terbaru yang dirilis oleh Biro Statistik Australia (Australian Bureau of Statistics/ABS) pada Rabu menunjukkan bahwa tingkat kelahiran di Negeri Kanguru itu turun untuk dua tahun berturut-turut, dan kini mencapai titik terendah dalam sejarah pada 2024.
Dilansir dari Xinhua, total tingkat kelahiran di Australia pada tahun 2024 tercatat 1,481 anak per perempuan. Angka ini merupakan yang paling rendah sejak pencatatan dimulai, dan jauh di bawah tingkat pengganti (replacement rate) sebesar 2,1 bayi per perempuan, jumlah yang dibutuhkan agar populasi tetap stabil tanpa bantuan migrasi.
Menurut ABS, angka kelahiran di Australia memang sudah berada di bawah tingkat pengganti sejak 1976. Tren ini terus berlanjut di tengah perubahan sosial dan ekonomi yang mendorong banyak orang untuk menunda memiliki anak.
Menariknya, usia rata-rata orang tua saat memiliki anak juga meningkat. Pada 2024, usia median ibu di Australia naik menjadi 32,1 tahun, sementara ayah mencapai 33,9 tahun, keduanya menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Kepala demografi ABS, Beidar Cho, menjelaskan bahwa dalam satu dekade terakhir, terjadi lonjakan cukup signifikan dalam usia orang tua.
“Usia median ibu meningkat 1,2 tahun sejak 2014, sementara usia median ayah naik 0,9 tahun,” katanya.
Cho menambahkan, perubahan ini jauh lebih cepat dibandingkan periode sebelumnya.
“Dalam satu dekade sebelum 2014, usia median hanya naik 0,3 tahun untuk ibu, dan 0,2 tahun untuk ayah,” ujarnya.
Ia menilai fenomena tersebut mencerminkan pergeseran sosial dan dinamika ekonomi yang lebih luas, mulai dari lamanya waktu yang dihabiskan untuk pendidikan hingga meningkatnya partisipasi perempuan dalam dunia kerja.
Dengan makin banyaknya orang yang fokus pada karier, pendidikan, dan kestabilan finansial sebelum berkeluarga, tak heran kalau memiliki anak kini cenderung terjadi di usia yang lebih matang. Namun, tren ini juga menimbulkan kekhawatiran akan penurunan populasi jangka panjang, yang bisa berdampak pada struktur ekonomi dan tenaga kerja di masa depan.