Pemerintah sebut program Magang Nasional bisa jadi jalan tengah antara kuliah dan dunia kerja

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin program Magang Nasional bisa jadi solusi untuk menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja yang selama ini masih punya jarak cukup lebar.

Ia bilang banyak lulusan perguruan tinggi yang belum siap masuk dunia kerja, padahal kebutuhan tenaga profesional terus meningkat. Karena itu, lewat program Magang Nasional ini, pemerintah berupaya membantu sekitar 8 hingga 10 persen dari total lulusan agar lebih siap bersaing.

“Kita menyadari adanya kesenjangan antara supply lulusan perguruan tinggi dan demand tenaga kerja. Melalui program ini, pemerintah berupaya menjembatani 8 hingga 10 persen dari total lulusan perguruan tinggi agar siap masuk ke dunia kerja,” kata Airlangga di Jakarta.

Ia menjelaskan, program ini termasuk dalam paket stimulus ekonomi 2025 dan bisa membantu memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor, terutama digital.

“Di sektor digital, kita membutuhkan 9 juta tenaga kerja sampai tahun 2030. Jumlahnya sangat besar dan semoga ini menjadi bagian pengisi itu,” lanjutnya.

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi meluncurkan Magang Nasional 2025 tahap pertama untuk memperkuat kompetensi dan meningkatkan daya saing tenaga kerja muda Indonesia. Airlangga juga menekankan pentingnya dukungan semua pihak agar program ini berjalan sukses.

Antusiasme peserta disebut sangat tinggi karena satu posisi magang diperebutkan sekitar 200 pendaftar. Ia pun berharap peserta magang bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.

“Kepada adik-adik peserta magang, bangun networking dan gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Airlangga.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa tahap pertama program ini sudah menetapkan 15 ribu peserta dari total 20 ribu yang lolos seleksi. Sisanya, sebanyak 5 ribu peserta tambahan akan diumumkan pada Rabu.

Para peserta magang bakal menerima uang saku setara upah minimum kabupaten atau kota serta mendapatkan bimbingan langsung dari mentor di perusahaan. Yassierli menambahkan bahwa program ini merupakan versi penguatan dari pelatihan vokasi yang sebelumnya sudah dijalankan oleh Kemnaker, namun kali ini skalanya jauh lebih besar dan terintegrasi secara nasional.

Selain itu, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Kemnaker juga terus memperluas akses kerja lewat platform SIAPKerja yang memuat berbagai layanan ketenagakerjaan.

“Bagi generasi muda yang belum berkesempatan mengikuti pemagangan, silakan manfaatkan platform SIAPKerja. Di sana tersedia lebih dari 200 ribu lowongan kerja melalui fitur-fitur seperti KarirHub, SkillHub, Sertihub, dan BizHub,” ujar Yassierli.

Dengan adanya Magang Nasional dan platform SIAPKerja, pemerintah berharap semakin banyak anak muda Indonesia yang bisa menyiapkan diri lebih matang sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka