Yerusalem (KABARIN) - Israel memutuskan menunda pembahasan RUU yang mengatur rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat setelah sempat lolos dalam voting awal di Knesset sehari sebelumnya.
Ketua koalisi pemerintah Israel, Ofir Katz, menyatakan bahwa RUU untuk menganeksasi seluruh Tepi Barat dan permukiman besar Maale Adumim di dekat Yerusalem tidak akan diteruskan hingga ada pengumuman lebih lanjut.
Sebelumnya, pada Rabu (22/10), parlemen Israel sempat menyetujui dua RUU tersebut yang bertujuan menerapkan hukum Israel di Maale Adumim dan wilayah Tepi Barat. Voting itu dilakukan saat Wakil Presiden AS JD Vance sedang berkunjung ke Israel.
JD Vance menilai voting itu hanya sebagai "aksi politik" yang tidak memiliki efek praktis. Ia bahkan mengaku tersinggung dengan langkah tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan politik yang bodoh.
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa voting tersebut merupakan provokasi yang sengaja dilakukan oposisi untuk menciptakan ketegangan selama kunjungan Vance. Partai Likud pimpinan Netanyahu tidak mendukung RUU ini, sehingga RUU dipastikan tidak berlaku.