IHSG diprediksi melanjutkan penguatan dengan kisaran support 8.210/8.145 dan resist 8.340/8.405
Jakarta (KABARIN) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak naik di awal perdagangan Selasa pagi. Kenaikan ini terjadi karena investor tampak optimistis setelah melihat hasil laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar pada kuartal III tahun 2025.
IHSG sempat dibuka naik tipis sebesar 0,87 poin atau 0,01 persen di posisi 8.275,95. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan justru turun sedikit ke level 843,35. Meski begitu, pasar masih menunjukkan tren positif secara keseluruhan.
Tim Riset CGS Sekuritas memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan dalam kisaran support di 8.210–8.145 dan resistance di 8.340–8.405. Mereka menilai sentimen positif dari dalam dan luar negeri ikut mendorong semangat beli para investor.
Beberapa faktor yang bikin pasar bergairah antara lain kenaikan harga komoditas, laporan keuangan emiten yang solid, dan aliran modal asing yang kembali masuk. Dari luar negeri, indeks saham di Wall Street juga banyak yang menguat, menambah kepercayaan pasar di Asia.
Dari sisi ekonomi domestik, inflasi Indonesia pada Oktober 2025 tercatat sebesar 0,28 persen (month to month) atau 2,86 persen (year on year). Kabar baik juga datang dari sektor manufaktur yang tumbuh ke level 51,2 dan surplus perdagangan mencapai 4,34 miliar dolar AS pada September 2025.
Sementara itu, kondisi di Amerika Serikat masih menjadi perhatian pasar global. Indeks manufaktur AS (ISM Manufacturing PMI) turun ke level 48,7 pada Oktober, menandakan delapan bulan berturut-turut sektor tersebut masih berada di zona kontraksi. Investor juga menunggu data terbaru tentang tenaga kerja melalui laporan JOLTS untuk melihat arah kebijakan The Fed selanjutnya.
Di Eropa, pasar saham ditutup beragam. Indeks DAX Jerman naik 0,73 persen, sedangkan FTSE 100 Inggris melemah 0,16 persen. Begitu juga dengan bursa Prancis yang turun tipis 0,14 persen.
Wall Street juga bergerak variatif, di mana Dow Jones sedikit turun, sementara S&P 500 dan Nasdaq masih mencatat kenaikan. Untuk kawasan Asia, indeks Nikkei Jepang dan Hang Seng Hong Kong sama-sama naik, sementara indeks Shanghai dan Strait Times justru melemah.
Secara keseluruhan, pasar tampaknya masih dalam mode optimis. Investor menilai hasil laporan keuangan emiten yang positif sebagai tanda bahwa ekonomi dalam negeri tetap kuat meski kondisi global belum sepenuhnya stabil.