Jakarta (KABARIN) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan aplikasi Jakarta Smart Check and Notify atau JakScan yang memudahkan warga untuk mengecek sendiri apakah mereka berisiko terkena tuberkulosis (TB). Aplikasi ini juga memberikan panduan serta notifikasi agar pengguna bisa segera melakukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas kesehatan terdekat.
Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, menjelaskan bahwa kehadiran JakScan jadi bukti pemanfaatan teknologi yang lebih cerdas untuk deteksi dini TBC. Ia menyebut langkah ini akan membantu mempercepat penanganan, memperbaiki sistem rujukan, dan memastikan setiap warga mendapatkan pendampingan medis yang sesuai.
Pemprov DKI menargetkan aplikasi ini bisa jadi alat sederhana yang mudah digunakan, cepat merespons, dan terhubung langsung dengan layanan kesehatan publik. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menambahkan bahwa JakScan adalah bagian dari strategi besar pemerintah untuk mempercepat eliminasi TBC di 2030.
“Kami memastikan setiap warga Jakarta tahu, berani memeriksakan diri, dan berobat sampai tuntas," ujar Ani.
Selain melalui JakScan, DKI juga memperkuat gerakan Temukan, Obati, Sampai Sembuh atau TOSS TBC. Pemerintah memperluas skrining di rumah, sekolah, tempat kerja, dan ruang publik, serta terus mengembangkan Kampung Siaga TBC di setiap wilayah Jakarta. Kampung ini berfungsi sebagai pusat edukasi, dukungan, dan pendampingan bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan.
Saat ini sudah ada 563 Kampung Siaga TBC di Jakarta, dan ditargetkan seluruh RW memiliki program serupa pada 2030. Hingga 8 November 2025, tercatat ada 49.029 kasus TBC di Jakarta, dengan 90 persen di antaranya atau sekitar 44.331 pasien telah menjalani pengobatan secara aktif.