Jakarta (KABARIN) - Seorang ahli jantung mengingatkan bahwa tanda bahaya gagal jantung bisa muncul secara diam-diam, bahkan sering disalahartikan sebagai efek stres, kurang tidur, atau sekadar faktor usia.
Dilansir dari Hindustan Times, Kamis, Dr. Dmitry Yaranov, ahli jantung sekaligus ahli bedah transplantasi yang fokus pada gagal jantung lanjut dan dukungan sirkulasi mekanis, membagikan lima sinyal awal gagal jantung yang kerap luput dari perhatian.
“Kebanyakan orang mengira mereka akan langsung mengenali gagal jantung - tetapi kenyataannya sangat berbeda. Peringatan paling awal seringkali samar, tidak terdengar, dan mudah dikaitkan dengan stres, usia, atau 'kelelahan',” kata Yaranov.
Ia menambahkan bahwa gejala gagal jantung tidak selalu dramatis seperti bayangan banyak orang. Justru sering bermula dari perubahan kecil yang mudah diabaikan—misalnya kenaikan berat badan tiba-tiba.
Menurut Dr. Yaranov, bertambahnya berat badan hanya dalam hitungan hari bisa menjadi tanda tubuh menahan cairan, salah satu gejala awal gagal jantung yang paling sering dianggap sepele.
“Timbangan Anda sering kali tahu sebelum Anda menyadarinya,” ujarnya.
Gejala lain yang tak kalah penting adalah batuk yang makin parah saat berbaring. Meski terdengar seperti gejala flu biasa, kondisi ini sebenarnya bisa menandakan fungsi jantung yang sedang menurun. “Batuk yang memburuk saat berbaring tidak selalu disebabkan oleh paru-paru, namun terkadang jantung yang kesulitan mengimbanginya,” jelasnya.
Masalah pencernaan juga perlu diwaspadai. Mual, cepat kenyang, atau hilangnya nafsu makan tanpa sebab jelas bisa muncul saat jantung melemah. Saat aliran darah melambat, sistem pencernaan ikut terpengaruh.
“Merasa cepat kenyang atau mual yang tidak dapat dijelaskan bisa menjadi sinyal diam-diam dari tubuh bahwa ada sesuatu yang salah,” kata Dr. Yaranov.
Ia juga menyoroti gangguan konsentrasi sebagai tanda lain yang kerap diabaikan. Minimnya aliran darah ke otak bisa memicu kebingungan, sulit fokus, hingga masalah ingatan. Hal ini terjadi ketika jantung tidak lagi memompa darah secara optimal.
Terakhir, masalah tidur bisa menjadi petunjuk awal. Kesulitan tidur, sering terbangun, atau butuh tambahan bantal untuk bernapas lebih lega dapat menjadi tanda bahwa jantung sedang bekerja lebih keras dari biasanya.
“Malam-malam yang gelisah, terbangun tiba-tiba, atau membutuhkan bantal tambahan bisa jadi lebih dari sekadar 'tidur yang buruk'. Bisa jadi jantung Anda sedang meminta pertolongan,” ujar Yaranov.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa satu gejala saja bukan berarti seseorang pasti mengalami gagal jantung. Namun bila keluhan muncul tiba-tiba, berlangsung lama, atau muncul bersamaan, segera lakukan pemeriksaan medis agar tidak terlambat mendapat penanganan.