YouTube rilis fitur batas waktu untuk nonton shorts khusus remaja

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - YouTube meluncurkan fitur yang memungkinkan pengguna menetapkan batasan durasi harian untuk menonton konten video pendek atau Shorts bagi remaja di gawai.

"Hari ini, dengan bangga saya sampaikan bahwa kami meluncurkan fitur baru yang memberi pengguna kendali dan menetapkan batas waktu menonton Shorts," kata Global Head of Healthcare YouTube & Google Health Garth Graham dalam acara peluncuran di Jakarta Selatan, Kamis.

Fitur tersebut menjadi komitmen YouTube dalam melindungi pengguna remaja di platformnya di samping menghadirkan pengingat “Take a Break” dan “Bedtime” yang sudah aktif secara otomatis untuk pengguna di bawah 18 tahun.

Pengguna dapat mengatur dan menyesuaikan batas harian ini melalui menu "Setelan" lalu pilih "Umum". Setelah itu, geser tombol pada pilih opsi "Batas feed Shorts" untuk mengaktifkan fitur pembatasan tersebut.

Terdapat beberapa opsi waktu pengingat yakni 15 menit, 30 menit, 45 menit, 1 jam, dan 2 jam. Setelah batas waktu tercapai, pengguna akan menerima notifikasi yang menandakan bahwa feed Shorts telah dihentikan sementara untuk hari itu.

YouTube juga berencana memperluas fitur kontrol orang tua untuk mengintegrasikan batas waktu Shorts, sehingga orang tua yang menggunakan akun yang diawasi (supervised accounts) dapat secara proaktif menetapkan batas yang tidak bisa diabaikan.

Platform pemutaran video daring itu juga memberikan perlindungan bagi remaja dan pra-remaja melalui sistem rekomendasi YouTube yang membantu mereka menemukan video sesuai minat dan yang menyenangkan untuk ditonton.

Selain itu, YouTube menambahkan perlindungan ekstra pada urutan video bagi remaja untuk membatasi rekomendasi konten yang dinilai aman jika ditonton sekali, tapi bisa jadi bermasalah jika ditonton berulang kali.

Frekuensi munculnya konten bermasalah bagi remaja di seluruh dunia juga akan dikurangi untuk mencegah kebiasaan menonton berulang yang berlebihan.

Pada awal peluncuran, perlindungan ini hanya mencakup tiga kategori konten. Namun, setelah evaluasi berkelanjutan serta konsultasi dengan Youth and Families Advisory Committee, YouTube memperluas perlindungan ini menjadi enam kategori konten, termasuk konten tentang perbandingan fisik, agresi sosial, saran keuangan yang buruk dan tidak realistis.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka