Jakarta (KABARIN) - Psikolog klinis Phoebe Ramadina, M.Psi., Psikolog mengatakan bahwa orang terdekat bisa membantu menghadirkan ruang aman bagi korban kekerasan dengan mendengarkan cerita mereka tanpa menghakimi.
"Orang terdekat memiliki peran strategis dengan menjadi figur yang dapat dipercaya dan tidak menghakimi. Mereka dapat menciptakan ruang aman dengan mendengarkan secara aktif, menjaga rahasia, dan menunjukkan empati tanpa memaksa korban bercerita," katanya kepada ANTARA pada Rabu.
Psikolog lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan, keberanian orang yang mengalami kekerasan bisa tumbuh ketika ada orang terdekat yang bisa dipercaya dan membuatnya merasa aman, tidak merasa disalahkan.
Menurut dia, penting bagi orang yang memiliki hubungan dekat dengan korban kekerasan untuk menghadirkan ruang emosional yang hangat dan berempati agar dia merasa aman.
Upaya untuk menghadirkan ruang aman bagi perempuan dan anak, ia mengatakan, bisa dilakukan dengan membangun komunitas yang anti-kekerasan, menghargai perempuan dan anak, serta memberikan ruang bagi perempuan dan anak untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
"Di ranah digital, orang terdekat dapat membantu anak atau perempuan memahami cara menjaga keamanan online, seperti mengelola pertemanan digital, menjaga privasi, serta melaporkan akun atau pesan yang mengancam," kata Phoebe.
"Konsistensi dalam menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian adalah langkah awal yang sangat penting untuk memutus siklus kekerasan," ia menambahkan.
Selain mendengarkan dan memberikan ruang aman, Phoebe mengatakan, orang terdekat bisa membantu korban kekerasan mengakses layanan psikolog, pekerja sosial, dan lembaga perlindungan.
Apabila korban kekerasan memutuskan untuk mengadukan masalahnya, ia melanjutkan, maka orang terdekat bisa mendampinginya menyampaikan laporan dan memastikan keselamatannya.
Phoebe menekankan bahwa pendampingan yang dilakukan secara lembut dan konsisten tanpa menghakimi merupakan kunci untuk membantu pemulihan orang yang pernah menjadi korban kekerasan.