Jakarta (KABARIN) - Indonesia dan Australia kembali mempererat hubungan lewat pembaruan Perjanjian Kerja Sama (MoU) di bidang pendidikan. Kesepakatan ini ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Australia, Jason Clare MP, bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia, Brian Yuliarto, sebagai langkah untuk mendorong kolaborasi yang lebih kuat di sektor pendidikan tinggi dan riset.
“Pendidikan merupakan pilar utama kemitraan Australia-Indonesia. MoU yang diperbarui ini menyoroti prioritas kedua pemerintah untuk mendorong kolaborasi di bidang pendidikan tinggi dan riset,” ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, dalam keterangan resmi Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Kamis.
MoU terbaru ini juga menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk terus memperdalam hubungan pendidikan yang sudah terjalin lama. Data 2024 menunjukkan ada 24.000 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Australia, menjadikan negara tersebut salah satu tujuan paling populer bagi pelajar Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri.
Tak hanya itu, tiga universitas besar Australia, yakni Monash University, Western Sydney University, dan Deakin University bekerja sama dengan Lancaster University Inggris sudah membuka kampus di Indonesia. Kehadiran mereka memperluas akses pendidikan dan riset kelas dunia bagi pelajar Indonesia tanpa harus pergi jauh ke luar negeri.
Menurut keterangan Kedubes Australia, ratusan kemitraan akademik dan proyek riset telah berjalan antara institusi kedua negara, menghasilkan inovasi sekaligus memperkuat kapasitas dan kemampuan di berbagai bidang.
Dubes Brazier berharap pembaruan MoU ini bisa menjadi bahan bakar baru untuk membuka lebih banyak peluang kolaborasi sekaligus memperkuat hubungan strategis Indonesia-Australia di masa depan.