News

Kemdiktisaintek gerak cepat bantu kampus yang terdampak banjir di Sumatra

...Kementerian juga terus memobilisasi sumber daya perguruan tinggi yang ada, baik di wilayah sekitar maupun seluruh penjuru Indonesia untuk membantu

Jakarta (KABARIN) - Kemdiktisaintek mengambil langkah cepat untuk membantu kampus kampus di Sumatra yang terdampak banjir dalam beberapa pekan terakhir. Banyak perguruan tinggi mengalami kerusakan fasilitas, akses yang terputus, serta gangguan listrik dan jaringan sehingga aktivitas akademik terganggu.

Sekjen Kemdiktisaintek Togar M. Simatupang menyebut ada sekitar 30 kampus yang mengalami dampak mulai dari ringan sampai berat. Ia juga mencatat lebih dari enam ribu sivitas akademika yang terdampak langsung, meski hingga kini belum ada laporan korban jiwa atau hilang.

"Jumlah sivitas akademika yang terdampak langsung setidaknya berjumlah 6.437 orang. Sejauh ini belum diperoleh laporan jumlah korban jiwa atau hilang. Seiring proses verifikasi di lapangan, data ini akan terus diperbarui," ungkap Togar.

Untuk menangani situasi ini, Kemdiktisaintek menggerakkan program pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan pemerintah daerah. Langkah ini difokuskan pada intervensi cepat yang berbasis sains agar kebutuhan mendesak bisa terpenuhi dengan segera.

Togar menjelaskan bahwa bantuan dibagi menjadi dua tahap. Tahap tanggap darurat berlangsung hingga akhir Desember 2025 dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan paling mendesak. Selanjutnya, tahap pemulihan akan berjalan sepanjang 2026 melalui program lanjutan dan rehabilitasi kampus.

"Kementerian juga terus memobilisasi sumber daya perguruan tinggi yang ada, baik di wilayah sekitar maupun seluruh penjuru Indonesia untuk membantu serta memberi dukungan kepada pihak-pihak yang terdampak bencana," ujarnya.

Sebanyak 13 perguruan tinggi di daerah paling terdampak seperti Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jambi ditunjuk menjadi pusat koordinasi akademik dan pelaksanaan program di lapangan. Kampus dari daerah lain yang memiliki teknologi atau keahlian tertentu juga diarahkan memberikan dukungan termasuk penyediaan tenaga ahli.

Togar menegaskan bahwa kementerian akan memberikan relaksasi pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen yang terdampak agar proses pendidikan tetap berjalan tanpa memberatkan mereka.

"Kelonggaran ini diberikan untuk memastikan keberlanjutan studi dapat berlangsung secara adaptif dan manusiawi," ucapnya.

Selain itu, Kemdiktisaintek melalui PPAPT juga menyiapkan bantuan khusus berupa dukungan biaya hidup pascabencana bagi mahasiswa yang terdampak. Bantuan ini akan dikoordinasikan bersama LLDikti, PTN, dan PTS agar tepat sasaran.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025
TAG: