Laporan perkembangan situasi terus disampaikan secara berjenjang untuk memastikan respons cepat jika terjadi peningkatan air pasang
Bengkayang (KABARIN) - Banjir rob yang disebabkan pasangnya air laut merendam 84 rumah di pesisir Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, Senin pagi. Kapolsek Sungai Raya AKP Imam Widhiatmoko mengatakan air mulai naik sekitar pukul 05.00 WIB dan menggenangi lima desa di kecamatan tersebut.
Desa Sungai Duri menjadi yang paling parah dengan 55 rumah terdampak, disusul Desa Sungai Jaga A sebanyak 15 rumah, Desa Sungai Jaga B lima rumah, dan Desa Sungai Pangkalan II sembilan rumah.
Desa Sungai Pangkalan I tidak terdampak. Imam memastikan seluruh titik genangan mendapat perhatian personel.
“Ketinggian air rata-rata mencapai 17 centimeter. Tidak ada korban jiwa, kerugian material, maupun warga yang harus mengungsi. Situasi tetap aman dan terkendali,” ujarnya.
Petugas di lapangan juga memberikan imbauan agar warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan karena cuaca belum menentu. Pemantauan dilakukan terus-menerus agar respons cepat bisa dilakukan bila air pasang meningkat. Imam mengingatkan masyarakat pesisir untuk mengutamakan keselamatan dan membatasi aktivitas di area rawan banjir rob.
Secara terpisah, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis menekankan pentingnya patroli bencana untuk deteksi dini dan respons cepat terhadap potensi ancaman.
“Wilayah Bengkayang memiliki banyak titik rawan seperti daerah aliran sungai, lereng curam, dan kawasan rawan longsor. Karena itu, patroli harus ditingkatkan, tidak hanya menunggu laporan masyarakat,” katanya.
Bupati meminta semua instansi menempatkan personel secara terkoordinasi di kawasan berpotensi banjir, longsor, atau angin kencang. Patroli dilakukan untuk memantau kenaikan debit sungai, kondisi tebing rawan, hingga pohon berisiko tumbang. BPBD dan perangkat daerah terkait juga diminta menyiapkan logistik darurat serta memastikan posko siaga bencana aktif 24 jam.
“Saya mengingatkan jajaran agar tidak bersikap reaktif. Langkah antisipatif harus dilakukan lebih dulu, termasuk pengecekan rutin alat evakuasi dan sarana komunikasi,” ujarnya.
Darwis juga mengajak masyarakat berperan aktif dengan melapor bila melihat tanda-tanda bencana seperti retakan tanah, penurunan struktur bangunan, atau peningkatan arus sungai.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025