Banda Aceh (KABARIN) - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem resmi memperpanjang status tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh selama dua pekan ke depan.
"Saya Gubernur Aceh dengan ini menyatakan perpanjangan status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh 2025," ucap Mualem di Banda Aceh, Rabu malam.
Data Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh menunjukkan hingga malam ini sebanyak 1.951.426 jiwa terdampak dari 3.678 desa dan 817.742 orang masih mengungsi di 2.186 lokasi. Korban meninggal tercatat 407 orang, sementara 31 warga masih hilang. Korban luka berat ada 479 orang dan luka ringan 3.845 orang.
Kerusakan fasilitas umum juga cukup parah dengan 259 perkantoran, 207 tempat ibadah, 266 sekolah, 15 pondok pesantren, 461 titik jalan, 332 jembatan, dan 132 unit RS/Puskesmas terdampak. Bencana ini juga merusak harta benda dengan 157.318 rumah, 89.206 hektare sawah, dan 14.725 hektare perkebunan terdampak.
Mualem menjelaskan perpanjangan status darurat ini diperlukan karena penanganan bencana masih membutuhkan upaya intensif, terpadu, dan terkoordinasi, mulai dari evakuasi, distribusi logistik, hingga perbaikan jalan dan jembatan. Selain itu, pelayanan kesehatan, pendidikan, fasilitas keagamaan, dan sosial juga perlu segera ditangani.
Status tanggap darurat ini berlaku selama 14 hari sejak 12 Desember sampai 25 Desember 2025 dan bisa diperpanjang atau dipersingkat sesuai kondisi di lapangan.
"Jadi pada prinsipnya kita sudah survei ke lapangan maka perlu kita perpanjang dua minggu, untuk rehabilitasi infrastruktur," ujar Mualem.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025