Dishub DKI perkirakan lonjakan mudik Nataru terjadi di 19-20 Desember

Jakarta (KABARIN) - Dinas Perhubungan DKI Jakarta memprediksi lonjakan arus mudik jelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 bakal terasa pada 19 hingga 20 Desember 2025. Pergerakan warga diperkirakan meningkat seiring mendekatnya masa libur panjang.

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan lonjakan penumpang biasanya mulai terasa sebelum libur sekolah resmi dimulai.

"Karena libur sekolah itu sudah dimulai pada 22 Desember, sehingga biasanya begitu mulai libur sekolah, maka hari Jumatnya akan terjadi lonjakan di terminal-terminal yang ada di Jakarta," ungkap Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan berbagai langkah sejak dini. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kelaikan jalan atau ramp check pada armada angkutan umum yang akan beroperasi selama periode Natal dan Tahun Baru. Selain itu, kesiapan terminal keberangkatan bus juga turut dicek.

Syafrin berharap seluruh armada yang beroperasi di terminal antarkota antarprovinsi di Jakarta sudah memenuhi standar keselamatan.

"Harapannya, keseluruhan armada yang beroperasi pada empat terminal AKAP di Jakarta, yaitu Terminal Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok itu sudah memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan," ungkapnya.

Tak hanya soal armada, Pemprov DKI juga menggandeng Dinas Kesehatan, Kepolisian, serta TNI untuk menyiapkan posko pelayanan Natal dan Tahun Baru di sejumlah terminal bus. Posko ini disiapkan untuk membantu pemudik selama perjalanan.

Selain empat terminal utama, Dishub DKI turut mengoperasikan terminal bantuan seperti Muara Angke, Grogol, dan Lebak Bulus guna mengurai kepadatan penumpang selama masa libur panjang.

Dari sisi pengamanan dan pengawasan, sekitar 2.500 personel Dishub DKI akan disiagakan. Petugas tersebut akan ditempatkan di terminal serta titik pengawasan lalu lintas selama periode angkutan Natal dan Tahun Baru.

Syafrin menegaskan fokus utama persiapan ini adalah memastikan perjalanan masyarakat berjalan lancar dan aman.

"Prinsipnya, selama masa Nataru ini, kami menyiapkan petugas dan seluruh sarana prasarana agar penyelenggaraannya selamat, aman, nyaman, dan masyarakat dalam melakukan kegiatan itu lancar, dan tentu memenuhi aspek keselamatan di jalan," tutur Syafrin.