Jakarta (KABARIN) - Menjelang datangnya bulan Rajab 1447 Hijriah yang diperkirakan berlangsung mulai 21 Desember 2025 hingga 19 Januari 2026, umat Islam mulai bersiap menyambut salah satu bulan yang dimuliakan dalam kalender Hijriah.
Rajab kerap dijadikan momentum untuk memperbanyak amalan dan memperbaiki kualitas ibadah sebagai persiapan menuju Ramadhan. Salah satu ibadah yang banyak dianjurkan pada bulan ini adalah puasa sunnah, yang diyakini memiliki keutamaan tersendiri.
Memahami keutamaan melaksanakan puasa Rajab menjadi penting agar ibadah yang dijalankan tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi juga dilandasi kesadaran akan nilai dan makna spiritualnya.
Berikut ini adalah keutamaan dari menunaikan ibadah puasa Rajab, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Keutamaan puasa Rajab
1. Satu hari puasa bernilai lebih utama dibanding 30 hari di bulan biasa
Dalam penanggalan Hijriah, Allah SWT menetapkan empat bulan sebagai bulan-bulan mulia (asyhurul hurum), yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Keempat bulan ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya.
Terkait keutamaan berpuasa di bulan Rajab, Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ’ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip sebuah hadits yang menjelaskan bahwa berpuasa satu hari di bulan Rajab memiliki keutamaan yang jauh lebih besar dibanding berpuasa selama 30 hari di bulan-bulan biasa yang tidak termasuk bulan mulia.
Hadits tersebut berbunyi:
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya, “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”
2. Mendapat balasan pahala yang berlipat ganda
Masih dalam kitab yang sama, Imam Al-Ghazali juga mengutip hadits lain yang menyebutkan besarnya pahala bagi orang yang berpuasa selama tiga hari di bulan haram, termasuk bulan Rajab, khususnya pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu.
Hadits tersebut berbunyi:
من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام
Artinya, “Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.”
Selain itu, terdapat pula hadits riwayat Ibnu ‘Asakir dari Ibnu Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
من صام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب له عبادة سبعمائة سنة
Artinya, “Barang siapa berpuasa di bulan haram pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka baginya dicatat seperti beribadah 700 tahun.”
3. Dibukakannya pintu-pintu surga
Disebutkan bahwa melaksanakan puasa selama delapan hari di bulan Rajab menjadi sebab dibukakannya delapan pintu surga. Keutamaan ini menunjukkan besarnya anugerah yang Allah SWT sediakan bagi hamba-Nya yang memanfaatkan bulan Rajab dengan ibadah.
4. Pahala setara puasa selama 60 bulan
Dalam riwayat dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa puasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan.” Keutamaan ini menjadi dorongan bagi umat Islam untuk tidak melewatkan hari-hari istimewa di bulan Rajab.
5. Perlindungan dari pintu-pintu neraka
Puasa selama tujuh hari di bulan Rajab disebutkan dapat menjadi sebab tertutup-nya pintu-pintu neraka Jahannam bagi orang yang melaksanakannya. Keutamaan ini menjadi bentuk perlindungan spiritual yang sangat besar bagi seorang Muslim.
Keutamaan puasa Rajab yang menghadirkan pahala besar tersebut dapat diraih dengan niat yang ikhlas serta pelaksanaan ibadah yang sungguh-sungguh. Bulan Rajab menjadi kesempatan berharga untuk memperbanyak amal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan harapan memperoleh keberkahan dan limpahan pahala.
6. Mendapatkan minuman dari sungai surga
Penjelasan tersebut juga diperkuat oleh hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dari Anas bin Malik. Dalam riwayat tersebut, Anas bin Malik menuturkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْراً يُقَالُ لَهُ رَجَبٌ مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضاً مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ العَسَلِ، مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْماً وَاحِداً سَقَاهُ اللهُ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ
Artinya, “Sesungguhnya di surga terdapat sebuah sungai yang bernama ‘Rajab.’ Airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu. Barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum dari sungai tersebut.”
Hadits ini menggambarkan besarnya keutamaan puasa Rajab, bahkan hanya dengan melaksanakan puasa satu hari, seorang hamba dijanjikan balasan yang begitu istimewa sebagai bentuk kasih sayang dan kemuliaan dari Allah SWT.
7. Sarana meningkatkan iman dan persiapan menyambut Ramadhan
Rajab merupakan bulan yang datang sebelum Ramadhan. Dengan memperbanyak puasa dan amal saleh di bulan ini, seorang Muslim dapat mempersiapkan diri, baik secara spiritual maupun fisik, untuk menyambut Ramadhan dengan hati yang lebih bersih dan ketakwaan yang lebih kuat.
Puasa Rajab adalah amalan sunnah yang dianjurkan sebagai sarana menambah pahala dan memperkuat keimanan. Meski tidak ada hadits yang secara khusus mewajibkannya, ibadah puasa di bulan Rajab tetap bernilai tinggi karena dilakukan pada waktu yang dimuliakan oleh Allah.
Dengan niat yang tulus dan pelaksanaan sesuai tuntunan syariat, puasa Rajab menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus memantapkan kesiapan menyongsong bulan suci Ramadhan.
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025