Danantara siap masuk ke pasar saham Indonesia tahun ini

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia memastikan akan segera menanamkan investasinya di pasar saham dalam negeri.

“Mau secepatnya lah, kan bisa mulai mendaftar,” kata Chief Investment Officer Danantara Indonesia Pandu Sjahrir usai menghadiri acara Capital Market Summit & Expo 2025 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Pandu menjelaskan bahwa Danantara kini mulai aktif mengalokasikan dananya ke berbagai instrumen investasi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Untuk tahun ini, sekitar 80 persen dari total dana akan difokuskan ke investasi dalam negeri.

“Kita sekarang baru mulai melakukan investasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kita akan berinvestasi sebagian besar untuk tahun ini sebesar 80 persen di dalam negeri,” ujarnya.

Saat ini, Danantara sudah menempatkan sebagian investasinya di pasar obligasi, khususnya pada Surat Berharga Negara. Pandu menambahkan bahwa meski tahun hampir berakhir, pihaknya tetap ingin mulai bergerak. “Tahun ini, walaupun sisa 10 minggu, tapi kita mau mulai beraktivitas,” katanya.

Sebelumnya, Pandu juga menyampaikan ketertarikan Danantara untuk masuk ke pasar saham Indonesia. Namun ia menilai, pasar saham nasional masih perlu meningkatkan likuiditas harian agar lebih menarik bagi investor besar.

“Kita pengen di public market equity. Tapi equity itu memang perlu likuiditas yang lebih banyak, yang tadi saya sebutkan kita hanya 1 miliar dolar AS per hari itu harus ditingkatkan, harus bisa 5 atau 8 miliar dolar AS per hari,” ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyebut nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia sudah mencapai Rp15,23 kuadriliun atau sekitar 68,78 persen dari PDB nasional.

“Angka tersebut tentunya telah mendekati target roadmap kita, bisa kita lihat roadmap kita itu adalah 2023-2027 itu adalah 70 persen,” ujar Inarno.

Hingga pertengahan Oktober, Indeks Harga Saham Gabungan juga mencatat pertumbuhan positif dan berhasil menembus level 8.124 atau naik 14,76 persen sejak awal tahun.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka