IHSG berpotensi menguat didukung optimisme kebijakan moneter

waktu baca 2 menit

IHSG hari ini diprediksi bervariasi dalam range 8.000-8.200

Jakarta (KABARIN) - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada Rabu berpotensi bergerak menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar baik di dalam negeri maupun global.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG sempat turun 23,96 poin atau 0,29 persen ke level 8.214,12. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga melemah 2,69 poin atau 0,33 persen ke 817,20.

“IHSG hari ini diprediksi bergerak bervariasi dalam kisaran 8.000 hingga 8.200,” ujar Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas, dalam analisisnya di Jakarta.

Di domestik, pelaku pasar menyoroti kemungkinan Bank Indonesia kembali memangkas BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen dalam upaya mendorong konsumsi. Dari sisi fiskal, pemerintah mengalihkan hasil efisiensi anggaran untuk program prioritas 2025, termasuk MBG, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Desa Merah Putih, serta mempercepat belanja negara untuk mendorong konsumsi masyarakat.

Di kancah internasional, investor menunggu data Consumer Price Index atau CPI yang akan rilis akhir pekan ini sebagai acuan kebijakan suku bunga The Fed. Pertemuan The Federal Open Market Committee pada 28-29 Oktober 2025 akan menentukan arah suku bunga acuan di Amerika Serikat.

Pada perdagangan Selasa, bursa Eropa ditutup menguat dengan Euro Stoxx 50 naik 0,11 persen, FTSE 100 Inggris menguat 0,25 persen, DAX Jerman naik 0,29 persen, dan CAC Prancis naik 0,64 persen. Sementara di Wall Street, mayoritas indeks menguat tipis, dengan S&P 500 naik 0,01 persen, Nasdaq turun 0,06 persen, dan Dow Jones turun 0,47 persen.

Di Asia pagi ini, indeks Nikkei Jepang melemah 230,74 poin atau 0,47 persen ke 49.070, Shanghai turun 4,21 poin atau 0,12 persen ke 3.911,78, Hang Seng melemah 146,15 poin atau 0,47 persen ke 25.897,55, dan Strait Times Singapura naik tipis 3,95 poin atau 0,10 persen ke 4.385,35.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka