Gaza (KABARIN) - Kantor media yang dikelola Hamas mengatakan hanya 980 truk bantuan kemanusiaan yang telah masuk ke Jalur Gaza sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober, jauh di bawah target 6.600 truk yang diharapkan.
Dalam sebuah pernyataan pers pada Selasa (21/10), disebutkan bahwa konvoi bantuan itu mencakup 14 truk yang mengangkut gas masak dan 28 truk yang memuat bahan bakar solar untuk toko roti, generator, rumah sakit, dan sektor-sektor krusial lainnya, di tengah kelangkaan parah pasokan esensial yang sangat dibutuhkan warga untuk kehidupan sehari-hari.
Kantor media Hamas juga menambahkan bahwa rata-rata jumlah truk yang masuk ke Gaza setiap hari sejak gencatan senjata berlaku hanya sedikit di atas 89 truk, dibandingkan dengan target 600 truk per hari seperti yang diharapkan.
Situasi ini dideskripsikan oleh kantor media tersebut sebagai "pembatasan, kelaparan, dan pemerasan kemanusiaan yang terus-menerus oleh pihak pendudukan terhadap lebih dari 2,4 juta warga di Gaza."
Kantor media Hamas menegaskan kembali bahwa lembaga-lembaga pemerintah daerah tetap siap untuk berkoordinasi sepenuhnya dengan organisasi kemanusiaan dan bantuan internasional guna memfasilitasi masuknya bantuan serta memastikan distribusi yang adil di seluruh kegubernuran dan fasilitas vital di Jalur Gaza.
Pernyataan tersebut memperingatkan bahwa pasokan yang terbatas itu bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan minimum dan kehidupan dasar.
Mereka mendesak agar aliran bantuan yang masuk dilakukan dengan segera dan stabil setidaknya 600 truk per hari, termasuk makanan, perlengkapan medis, barang bantuan, bahan bakar, dan gas masak, demi memastikan kecukupan kondisi dasar untuk bertahan hidup.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada 10 Oktober, fase pertama mencakup penarikan sebagian pasukan Israel, pertukaran sandera dan tahanan, serta peningkatan signifikan dalam pengiriman bantuan ke Gaza.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Bantuan untuk Gaza masih jauh di bawah kesepakatan
