Menaker ajak pekerja siap sambut era AI dan industri ramah lingkungan

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengajak para pekerja untuk siap menghadapi tantangan besar di dunia kerja seperti munculnya teknologi AI dan transformasi menuju industri hijau.

“Jika tidak diantisipasi, kondisi ini dikhawatirkan akan membuka peluang bagi tenaga kerja asing mengambil alih peran tenaga kerja dalam negeri. Kita tidak boleh kehilangan kesempatan di negeri sendiri,” ujar Menaker Yassierli saat memberikan keterangan di Jakarta.

Menurut Menaker, peran serikat pekerja di perusahaan hingga BUMN sangat penting untuk menghadapi dua tantangan ini. “Saya melihat peran serikat pekerja sangat penting untuk mengawal dua isu ini. Semangatnya adalah bagaimana kita bisa menyambut era AI dan transisi energi dengan cara yang adil, inklusif, dan tidak meninggalkan siapa pun,” katanya.

Menaker juga menekankan bahwa bangsa Indonesia punya kekuatan sosial yang unik berupa gotong royong, kekeluargaan, dan musyawarah mufakat. Nilai-nilai ini menurutnya bisa menjadi modal untuk memperkuat daya saing nasional.

“Saya percaya Indonesia memiliki modal sosial yang luar biasa. Gotong royong, kekeluargaan, dan musyawarah mufakat adalah DNA bangsa kita yang seharusnya memberi energi untuk kemajuan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa nilai-nilai kebersamaan itu mulai memudar di dunia kerja padahal semangat ini pernah menjadi kekuatan untuk menghadapi berbagai persoalan bangsa.

Masyarakat Indonesia sejatinya sudah terbiasa bekerja lintas fungsi dan membangun solidaritas tim lewat budaya gotong royong. Karena itu, Menaker mengajak serikat pekerja untuk menghidupkan kembali semangat ini agar bisa menjawab tantangan AI dan industri hijau.

Selain itu, Menaker menekankan pentingnya transformasi hubungan industrial yang berfokus pada visi bersama antara manajemen dan serikat pekerja. Transformasi ini diharapkan bisa memperkuat ekosistem kerja yang berbasis kekeluargaan dan berorientasi pada kemajuan bersama.

“Kita perlu mendorong perusahaan agar tidak hanya berorientasi ke dalam, tetapi juga ke luar untuk mewujudkan cita-cita bersama, yaitu perusahaan maju, masyarakat sekitar tumbuh, dan pelaku usaha di berbagai tingkatan, UMKM maupun supplier ikut berkembang,” tutup Yassierli.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka