Tips mencegah terjadinya "honeymoon cystitis" pasca menikah

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Setelah melewati hari pernikahan, sebagian besar pasangan baru tentu ingin menikmati momen romantis berdua tanpa gangguan. Tapi, tahukah kamu bahwa masa-masa indah pascamenikah juga bisa memicu gangguan kesehatan jika tidak hati-hati? Salah satunya adalah honeymoon cystitis, yaitu infeksi saluran kemih (ISK) yang sering muncul setelah berhubungan intim usai menikah.

Honeymoon cystitis terjadi ketika bakteri masuk ke sistem kemih, yang berfungsi membuang limbah cair dari tubuh. Umumnya, bakteri berasal dari area sekitar anus dan bisa masuk ke saluran kemih (uretra) saat berhubungan seksual. Aktivitas seksual bisa mendorong bakteri lebih jauh ke dalam uretra, baik melalui kontak dengan penis maupun jari pasangan, hingga akhirnya menimbulkan infeksi.

Kondisi ini lebih sering dialami oleh perempuan, terutama saat pertama kali melakukan hubungan seksual setelah menikah. Hal ini karena secara anatomi, jarak antara lubang kemih, vagina, dan anus pada wanita lebih dekat, sehingga risiko perpindahan bakteri lebih tinggi.

Meski terdengar mengganggu, honeymoon cystitis sebenarnya bisa dicegah dengan menjaga kebersihan dan memperhatikan beberapa kebiasaan penting sebelum, selama, dan setelah berhubungan intim.

1. Sebelum berhubungan
Kebersihan adalah hal utama. Pastikan kamu dan pasangan dalam kondisi bersih sebelum berhubungan. Cuci tangan dan area genital dengan air mengalir, lalu basuh dari depan ke belakang agar bakteri dari anus tidak berpindah ke saluran kemih.
Hindari menahan buang air kecil, dan sebaiknya kosongkan kandung kemih terlebih dahulu agar tekanan pada saluran kemih berkurang.

2. Selama berhubungan
Pilih posisi atau gerakan yang aman dan nyaman agar tidak menimbulkan iritasi. Jika perlu, gunakan pelumas berbahan dasar air (water-based lubricant) untuk mengurangi gesekan yang bisa memicu peradangan pada uretra.
Hindari penggunaan alat kontrasepsi seperti diafragma atau spermisida yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di area intim. Begitu juga dengan lingerie berbahan sutra atau renda yang bisa menahan kelembapan dan memicu pertumbuhan bakteri.

3. Setelah berhubungan
Langkah yang paling penting tapi sering diabaikan adalah buang air kecil setelah berhubungan. Ini membantu mengeluarkan bakteri yang mungkin masuk ke saluran kemih. Setelahnya, bersihkan area genital dengan air bersih dan keringkan dengan lembut.
Minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dan bisa membuang bakteri lewat urine. Ganti pakaian dalam dengan bahan katun yang menyerap keringat, atau beri waktu area intim untuk “bernapas” tanpa pakaian ketat.
Perempuan juga sebaiknya menghindari penggunaan sabun kewanitaan, bedak, atau semprotan pembersih yang bisa mengganggu keseimbangan pH alami dan membunuh bakteri pelindung baik.

Untuk menjaga kesehatan jangka panjang, lakukan pemeriksaan rutin seperti tes pap smear guna memantau kondisi organ reproduksi.

Menjaga kesehatan area intim bukan hanya soal kebersihan fisik, tapi juga pemahaman tubuh dan kebiasaan yang sehat. Dengan langkah-langkah sederhana di atas, pasangan bisa tetap menikmati momen romantis tanpa harus terganggu oleh nyeri atau infeksi.

Namun, jika kamu sudah merasakan gejala seperti nyeri saat buang air kecil, perut bawah terasa sakit, urine keruh dan berbau, atau bahkan demam, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka