Kisah Ahmad Munjizun, sang pengembala kuda yang raih S3 di Amerika

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Kisah Ahmad Munjizun, pemuda asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menginspirasi banyak orang lantaran kegigihannya yang mengantar ia berhasil meraih gelar doktor (PhD) di North Carolina State University, Amerika Serikat.

Lahir dari seorang anak penggembala kuda, ia membuktikan bahwa mimpi besar dan kerja keras mampu mengantarkan seseorang menuju panggung dunia.

Ahmad Munjizun, yang akrab disapa Jizun, lahir dan tumbuh di Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah. Sejak kecil ia sudah akrab dengan dunia peternakan, ia kerap membantu orang tuanya merawat kuda, sapi, hingga ayam. Di balik kehidupan yang sederhana, ia menyimpan tekad besar untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.

Langkah awal Jizun dimulai ketika ia menempuh pendidikan menengah di MAN 1 Praya, sebelum kemudian melanjutkan pendidikan ke Fakultas Peternakan Universitas Mataram (UNRAM). Di kampus ini, ia berhasil meraih predikat mahasiswa berprestasi dan lulus pada 2014.

Perjalanan akademiknya berlanjut ke Australia berbekal beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi S2 di University of Queensland dengan konsentrasi Equine Science (bidang studi multidisiplin yang fokus pada ilmu, teknologi, manajemen, dan pelatihan kuda, mencakup aspek biologi, pertanian, bisnis, dan perilaku kuda). Ia menyelesaikan program tersebut 2017.

Bahkan, pada 2013, ia sempat mengikuti program Northern International Agricultural Assessment Program (NIAAP) di Northern Territory, Australia. Meski kemampuan bahasa Inggrisnya saat itu masih terbatas, ia mampu menuntaskan program dua bulan lebih tersebut dengan baik.

Puncak perjalanan pendidikannya terjadi ketika Jizun meraih beasiswa Fulbright untuk melanjutkan studi doktoral di North Carolina State University, Amerika Serikat, pada 2019. Di kampus bergengsi itu ia mendalami bidang Animal Science dengan spesialisasi yang masih sama, yakni Equine Science. Setelah tiga tahun menimba ilmu, ia resmi diwisuda pada Mei 2023.

Momen wisuda Jizun menjadi viral di media sosial setelah pidato kelulusannya yang penuh inspirasi tersebar luas. Tanpa teks, ia menyampaikan pesan kuat tentang kerja keras, ketekunan, serta keyakinan dalam meraih mimpi.

"Saya dulu tidak tahu bagaimana caranya berbicara bahasa Inggris. Tetapi hari ini adalah bukti bahwa kerja keras menghasilkan sesuatu yang lebih baik, bahkan melebihi yang pernah kita bayangkan," ujarnya dalam pidato tersebut yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya, Jizun Sang Pembelajar.

Selama menempuh studi di Amerika, Jizun tidak hanya berfokus pada penelitian, tetapi juga aktif membagikan kisah hidupnya melalui berbagai forum internasional. Ia berkomitmen menginspirasi generasi muda, khususnya mereka yang berasal dari daerah terpencil atau memiliki keterbatasan ekonomi.

"Setiap orang memiliki potensi besar untuk sukses, asalkan mereka mau berusaha dan tidak berhenti bermimpi," kata Jizun.

Kisah Ahmad Munjizun ini tentu menjadi teladan bahwa latar belakang sederhana bukanlah halangan untuk menembus batas. Dengan semangat belajar yang tinggi dan dukungan beasiswa, ia berhasil meraih gelar tertinggi di bidang ilmu kehewanan, sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka