Tujuh pekerja tambang Freeport yang terjebak longsor di Grasberg belum bisa dievakuasi

waktu baca 2 menit

Dari laporan yang kami terima, kondisi pekerja yang terjebak masih aman. Yang dikuatirkan yaitu persediaan oksigen di dalam, semoga ada cadangannya

Timika (KABARIN) - Tujuh pekerja tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) belum berhasil dievakuasi hingga Rabu pagi dan masih terjebak di tambang bawah tanah area Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.

Mengenai kondisi para penambang, sejauh ini dilaporkan masih aman dan terus dipantau melalui komunikasi radio, kata Kapolsek Tembagapura Iptu Firman kepada Antara hari ini.

"Sampai sekarang belum bisa dikeluarkan. Manajemen PT Freeport masih terus melakukan berbagai upaya untuk segera mengevakuasi mereka. Dari laporan yang kami terima, kondisi pekerja yang terjebak masih aman. Yang dikuatirkan yaitu persediaan oksigen di dalam, semoga ada cadangannya," kata Firman.

Berdasarkan informasi tangkapan layar yang beredar di media sosial, kata Firman, material basah yang masuk ke dalam terowongan tambang bawah tanah Freeport dalam jumlah sangat besar.

Hal itu membutuhkan waktu cukup lama untuk mengeluarkan material tersebut. Sebagaimana video yang beredar, lumpur datang bagai banjir bandang.

Kapolsek Tembagapura memastikan hingga kini belum ada tim dari luar Freeport, termasuk dari Kementerian ESDM yang datang ke Tembagapura untuk memantau proses evakuasi tujuh pekerja tersebut.

"Sampai sekarang belum ada, kami belum mendapatkan informasi terbaru dari manajemen Freeport," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan telah menugaskan timnya untuk turun langsung ke lokasi tambang Freeport di Mimika, Papua Tengah, yang dilaporkan mengalami longsor, Senin (8/9) malam.

Bahlil menyampaikan dirinya telah menerima laporan dari Presiden Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengenai peristiwa tersebut.

"Saya sudah dilaporkan oleh pak Tony Wenas baru kemarin berikan laporan, tim saya turun ke lokasi untuk mengecek," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9)

Bahlil menjelaskan informasi resmi terkait insiden longsor akan disampaikan setelah tim di lokasi selesai melakukan pemeriksaan.

"Setelah tim dari lokasi selesai baru kami memberikan informasi secara baik," kata dia.

Lokasi longsor persis berada di bawah sekitar area tambang terbuka Grasberg yang sudah tidak lagi beroperasi sejak beberapa tahun lalu. Material basah (wetmuck) diduga berasal dari area panel GBC.

Di dalam area tambang bawah tanah PTFI di kawasan Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, selalu terdapat fasilitas tempat berlindung (chamber) bagi para pekerja jika terjadi situasi yang membahayakan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka