Jakarta (KABARIN) - Salah satu siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta, Sela, mengungkap dugaan awal terkait pelaku ledakan yang terjadi di masjid sekolah pada Jumat siang. Ia menyebut bom rakitan atau bom molotov yang ditemukan diduga dibawa oleh seorang siswa yang disebut kerap menjadi korban perundungan.
“Saya menduga siswa ini ingin balas dendam dan bunuh diri. Tadi saya lihat ada tiga jenis bom dan hanya dua yang meledak,” kata Sela di Jakarta, Jumat.
Menurut ceritanya, ledakan terjadi tepat setelah khutbah Jumat selesai dan sebelum iqomah dimulai. Suasana yang semula tenang langsung pecah oleh suara ledakan besar.
“Saya di selasar masjid dan tidak terkena. Baju saya kotor karena menolong teman,” ujarnya.
Baca juga: Densus 88 selidiki dugaan adanya terorisme dalam insiden SMAN 72
Ia menjelaskan bahwa jamaah salat Jumat di masjid sekolah tersebut hanya terdiri dari siswa, guru, dan warga sekolah lainnya. Tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelumnya.
“Kami tadi ikut kegiatan Adiwiyata di pagi hari,” tambahnya.
Seorang guru bernama Toto juga mengaku terkejut mendengar ledakan tersebut.
“Semua bubar dan sejumlah siswa terluka,” katanya. Toto berada tepat di belakang imam ketika ledakan terjadi.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan motif dan pelaku di balik insiden ledakan tersebut.
Baca juga: 54 orang jadi korban luka-luka akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta