Sejarah Hari Jomblo Sedunia, ternyata maknanya gak sekedar lelucon belaka

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Hari Jomblo Sedunia kembali diperingati setiap 11 November, dan tahun ini momen itu hadir lagi sebagai ajang bagi para lajang untuk merayakan diri sendiri. Meski sering dipandang sebagai bahan bercandaan, “Singles’ Day” ternyata punya sejarah panjang dan makna yang lebih dalam daripada sekadar jokes soal jomblo.

Perayaan ini awalnya lahir dari kreativitas mahasiswa di Tiongkok. Dari tradisi kampus yang sederhana, Hari Jomblo Sedunia berkembang menjadi simbol kebebasan, kemandirian, dan apresiasi bagi siapa pun yang memilih atau sedang menikmati hidup tanpa pasangan. Jadi, apa sebenarnya asal-usul dan pesan yang ingin disampaikan lewat perayaan unik ini?

Sejarah Hari Jomblo Sedunia
Peringatan yang jatuh setiap 11/11 ini awalnya muncul di Universitas Nanjing pada awal 1990-an. Saat itu, sekelompok mahasiswa yang belum punya pasangan ingin menunjukkan bahwa mereka tetap bisa bersenang-senang tanpa harus berpacaran. Tanggal 11 November dipilih karena empat angka satu melambangkan individu yang berdiri sendiri.

Awalnya perayaan ini dikenal sebagai Bachelor’s Day dan dirayakan oleh para pria. Namun seiring waktu, perempuan juga mulai ikut merayakan hingga akhirnya populer dengan nama World’s Singles Day atau Hari Jomblo Sedunia.

Dari kampus ke fenomena global
Tradisi tersebut menyebar ke berbagai kampus lain dan makin populer lewat media sosial. Sekarang, Hari Jomblo Sedunia bukan cuma milik Tiongkok. Banyak negara ikut merayakannya, termasuk Korea Selatan, Inggris, Belgia, Jerman, sampai Indonesia.

Aktivitasnya pun beragam. Ada yang kumpul bareng teman, liburan, memberi kado untuk diri sendiri, atau sekadar menikmati waktu personal. Pesannya simpel: kebahagiaan tidak selalu harus datang dari pasangan.

Menjadi festival belanja terbesar di dunia
Popularitas Singles’ Day melonjak setelah Alibaba Group menjadikannya ajang promo belanja besar pada 2009. Sejak itu, 11 November identik dengan diskon gila-gilaan. Single’s Day Sale bahkan mampu mengalahkan transaksi Black Friday dan Cyber Monday, menjadikannya festival belanja terbesar di dunia.

Makna Hari Jomblo Sedunia
Meski namanya Hari Jomblo, maknanya sama sekali bukan soal kesepian. Sebaliknya, perayaan ini menegaskan bahwa setiap orang berhak bahagia tanpa harus berada dalam hubungan romantis.

Inti maknanya adalah merawat diri, mencintai diri sendiri, dan menghargai perjalanan hidup pribadi tanpa menunggu validasi orang lain. Karena itulah banyak orang memanfaatkan 11 November untuk memanjakan diri, entah lewat belanja, liburan, atau melakukan aktivitas yang bikin hati senang.

Selain sebagai bentuk self-love, peringatan ini juga mengajak siapapun untuk lebih bangga dengan status diri, mengapresiasi pencapaian pribadi, melepaskan tekanan sosial tentang harus cepat punya pasangan, dan membangun hubungan yang sehat dengan diri sendiri.

Pada akhirnya, Hari Jomblo Sedunia menegaskan satu hal sederhana: setiap orang layak bahagia dan merayakan hidupnya, entah sedang bersama seseorang atau masih nyaman melangkah sendiri.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka