Jakarta (KABARIN) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan memperkuat kolaborasi bersama dengan Jepang dalam pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan dan peningkatan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Hal tersebut terjalin setelah Wakil Menteri Kehutanan, Rohmat Marzuki melaksanakan pertemuan bilateral mewakili Pemerintah RI dengan pihak Japan International Cooperation Agency (JICA) di sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Hutan Tropis di Belem, Brasil, Selasa (11/11) waktu setempat.
“Kami sangat menghargai dukungan dan fleksibilitas JICA dalam memastikan proses transisi berjalan lancar dan tujuan proyek tetap sejalan dengan visi bersama kami untuk pengelolaan mangrove yang berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim,” kata Rohmat sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Rohmat menjelaskan bahwa seiring restrukturisasi kelembagaan pemerintah Indonesia, Kementerian Kehutanan kini menjadi lembaga pelaksana utama proyek kerja sama tersebut.
Kedua pihak telah menyesuaikan Record of Discussion (RoD) yang ditandatangani pada 2024 dengan struktur kelembagaan baru serta desain proyek yang disederhanakan.
Pembahasan juga menyoroti pengelolaan Mangrove Information Center (MIC) sebagai bagian dari kontribusi Indonesia dalam jaringan World Mangrove Center (WMC).
Kementerian Kehutanan berkomitmen memperkuat fungsi MIC sebagai pusat pembelajaran, riset, dan berbagi pengetahuan regional maupun internasional.
“Kami berupaya menjadikan MIC sebagai pusat pengetahuan global yang menampilkan praktik terbaik, data ilmiah, dan inovasi kebijakan dari berbagai negara,” ujar Rohmat.
Ia menambahkan Kementerian Kehutanan menyiapkan langkah teknis untuk memastikan kesiapan operasional MIC, termasuk penyediaan fasilitas, tenaga ahli, serta koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.
“Kami menantikan dukungan berkelanjutan JICA dalam peningkatan fasilitas MIC dan pengembangan kapasitas teknis agar dapat berfungsi sepenuhnya dalam kerangka kerja global WMC,” kata dia.