Jakarta (KABARIN) - Jenazah seorang WNI asal Langkat, Sumatera Utara, yang sebelumnya meninggal di Kamboja akhirnya berhasil dibawa pulang ke Indonesia. KBRI Phnom Penh menyampaikan bahwa jenazah berinisial AP itu dijadwalkan mendarat di Bandara Kualanamu pada Jumat.
AP dilaporkan meninggal pada 30 September akibat luka serius di bagian kepala berdasarkan keterangan resmi dari Kepolisian Kamboja. Pihak KBRI menegaskan bahwa mereka sudah meminta aparat setempat melakukan penyelidikan secara menyeluruh karena kematian AP diduga berkaitan dengan tindakan penganiayaan.
"Proses investigasi masih terus dilakukan oleh otoritas Kamboja. KBRI akan terus mengikuti perkembangannya." tutur pernyataan resmi KBRI.
KBRI juga menjelaskan bahwa kabar mengenai AP pertama kali muncul di media sosial pada akhir September. Saat itu AP ditemukan dalam kondisi tidak berdaya di pinggir jalan wilayah Svay Rieng yang berjarak sekitar 120 kilometer dari Phnom Penh dan berada dekat perbatasan Kamboja–Vietnam. Setelah ditemukan, AP dibawa ke RS Umum Svay Rieng pada pagi hari namun tidak bertahan dan meninggal pada sore harinya.
AP diduga bekerja di Kamboja tanpa prosedur resmi sehingga tidak ada informasi jelas mengenai tempat ia bekerja sebelumnya. Hal ini membuat proses pemulangan jenazah menjadi lebih rumit. Setelah menempuh berbagai proses administrasi, jenazah akhirnya bisa dibawa pulang pada Kamis.
KBRI Phnom Penh kembali mengingatkan WNI agar lebih waspada terhadap tawaran kerja di luar negeri yang terdengar terlalu mudah dan menjanjikan gaji tinggi. Sepanjang kuartal ketiga 2025 saja, KBRI mencatat telah menangani 4.030 kasus yang melibatkan WNI di Kamboja, angka yang meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.