Ciri-ciri orang yang memakai sabu: Mata merah hingga kulit pucat

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Penggunaan sabu-sabu atau metamfetamin masih jadi masalah besar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Efek stimulan yang kuat memang bisa bikin penggunanya merasa euforia sesaat, tapi di balik itu ada risiko serius untuk kesehatan fisik, mental, bahkan kehidupan sosial.

Tahukah kamu, sabu pertama kali disintesis tahun 1893 oleh ahli kimia Jepang, Nagai Nagayoshi, dari ekstrak tanaman ephedra. Awalnya, zat ini dipakai untuk kebutuhan medis, seperti obat dekongestan, narkolepsi, dan asma. Bahkan pada era Perang Dunia II, sabu sempat digunakan tentara untuk meningkatkan stamina. Sayangnya, penyalahgunaan yang meluas bikin sabu akhirnya dikenal sebagai narkotika berbahaya dengan tingkat ketergantungan tinggi.

Nah, karena dampaknya bisa menghancurkan tubuh dan psikis, penting banget bagi kita untuk mengenali ciri-ciri orang yang memakai sabu. Dengan begitu, kita bisa lebih waspada dan peduli dengan lingkungan sekitar.

Ciri-ciri fisik
Pengguna sabu biasanya mengalami perubahan fisik yang cukup jelas. Beberapa tanda yang bisa terlihat antara lain:

  • Mata sering merah dan terlihat lelah.
  • Pupil mata melebar dengan tatapan kosong.
  • Berat badan menurun drastis karena nafsu makan hilang.
  • Kulit jadi pucat, mulut dan hidung terasa kering.
  • Lebih gampang sakit karena daya tahan tubuh menurun.

Ciri-ciri perubahan perilaku
Selain fisik, perilaku pengguna sabu juga sering kali berubah. Misalnya:

  • Jadi hiperaktif, banyak bicara, dan sulit diam.
  • Mengalami rasa gatal pada kulit, sehingga sering menggaruk atau menggulung lengan baju tanpa sadar.
  • Kebiasaan menyedot hidung berulang meski tidak sedang sakit.
  • Penampilan diri semakin tidak terawat.
  • Menarik diri dari keluarga maupun lingkungan sosial.

Gejala putus zat (Sakau)
Ketika kebutuhan sabu tidak terpenuhi, biasanya muncul gejala sakau yang cukup berat. Mulai dari serangan panik, insomnia, jantung berdebar cepat, sakit kepala, tubuh lemas, hingga rasa cemas berlebihan.

Menurut penjelasan dokter Riza Marlina, dikutip dari Alodokter, kombinasi gejala fisik dan perilaku tersebut bisa jadi tanda kuat seseorang menggunakan sabu.

Pentingnya waspada
Pemerintah dan aparat penegak hukum memang terus berupaya melakukan penindakan dan kampanye anti-narkoba. Tapi, peran kita sebagai masyarakat juga nggak kalah penting. Dengan mengenali tanda-tanda pengguna sabu, kita bisa lebih peka, peduli, dan membantu mencegah dampak buruk yang lebih luas.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka